Diskusi Publik SKSG UI: “Grand Desaign Politik dan Kepemimpinan Nasional: Prospek Kontribusi Generali Muda Mewujudkan Indonesia Emas 2045”

Selasa, 28/06/2022 - 16:12
Diskusi Publik SKSG UI
Diskusi Publik SKSG UI

Klikwarta.com, Depok - Forum Mahasiswa Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) kembali menyelenggarakan Dsiksusi Publik dengan tema “Grand Desaign Politik dan Kepemimpinan Nasional: Prospek Kontribusi Generali Muda Mewujudkan Indonesia Emas 2045”. Diskusi Publik ini mengundang para publik figur yang dalam bidang politik yaitu Yeni Wahid sebagai Direktur Wahid Foundation, Maruarae Sirait sebagai Ketua Umum Taruna Merah Putih dan Bima Arya yang merupakan Walikota Bogor. Antusias dalam diskusi publik ini dilihat dari banyaknya peserta yang mencapai kurang lebih 1000 peserta pada Senin (27/06). Acara ini diselenggarakan secara hybrid dengan streaming YouTube dan secara offline di gedung Makara Art Center.

Tujuan kegiatan ini untuk mengetahui implementasi grand design Politik dan Kepemimpinan menuju2045 serta mempersiapkan generasi muda dalam menghadapi Bonus Demografi selain itu, untuk prospek kontribusi generasi muda mewujudkan Indonesia emas 2045 dimulai dari saat ini  dan Sebagai konsolidasi dan strategi mahasiswa dalam mempersiapkan generasi emas 2045.

Acara ini dibuka dengan sambutan oleh Bahal Siregar selaku Ketua Forma SKSG selanjutnya dibuka secara resmi oleh Dr. Eva Achjani Zulfa bersama para Narasumber. Narusumber pertama Bu Yeni Wahid membahas mengenai tantangan yang akan dihadapi dimasa depan seperti teknologi, ekologi sosial, dan Ideologi, selain itu Narusumber pertama memfokuskan pada persiapan dalam memilih pemimpin ke depannya, karena seorang pemimpin dapat berpengaruh kepada banyak sektor bidang kehidupan, bagaimana para generasi muda dapat menghadapi tantangan dan mempersiapkan kehidupan dimasa depan. Narasumber kedua pak Maruarae Sirait menekankan pada seorang pemuda atau mahasiswa harus memiliki mental yang kuat, siaap mengalami ujian untuk membentuk karakter diri. Narasumber ketiga Pak Bima Arya menjelaskan bonus demografi yang akan dialami Indonesia.

Acara berikutnya dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan peserta yang hadir. Suasana gedung Makara Art Center menjadi lebih hangat dan penuh tawa dengan berbagai pertanyaan yang diajukan peserta. Pertanyaan dalam diskusi publik ini salah satunya mengenai bagaiamana  strutural bogor  pada index pembangunan gender, lalu bagaimana membangun karater yang top untuk perempuan-perempuan juga dan berbagai peran dalam keluarga. Pertanyaan tersebut dijawab langsung oleh ketiga narumber dengan sudut pandang yang berbeda. Pak Bima Arya meberikan statement bahwa pada masyaarkat bogor telah diberikan ruang untuk para keluaraga untuk dapat mengenal isu-isu perempuan.

“Di bogor ada sekolah ibu, yang mana mengajarkan mengenai isu-isu keluarga seperti menegnai peran dan juga mengajarkan mengenai isu-isu perempuan. Karna adanya ketimpangan sosial kini dalam pemerintahan  dibuka secara luas untuk perempuan.”  Ujar Pak Bima Arya dengan tegas (27/06).

Hal yang sama dipaparkan oleh Bu Yeni terkait masalah gender. Dari pemaparannya jelas dalam keluarga Bu Yeni Wahid pengerjaan domestik dapat dikerjakan oleh pra lelaki tanpa merasa rendah dimata orang lain.

“Belajar gender langsung diterapkan dalam keluarga saya, karna melihat dari bapak yang selalu membantu ibu seperti cuci piring. Peruampuan memliki kodrat, kodrat sesuatu yang tidak dapat diubah oleh manusia datangnya dari tuhan, maka kodrat perempuan ada 4  mentruasi, hamil, melahirkan dan menyusui. Sisanya perempuan sama perempuan boleh memimpin dan laki-laki boleh memomong anak, membesarkan anak tugas suami-istri. Seorang ayah akan menjadi standar untuk anak perempuan dalam mencari pasangan. Ketimpangan gender yang merugikan laki-laki dan perumpuan yaitu mitos”  kata Yeni Wahid saat diskusi berlangsung (27/06).

Pemaparan jawaban terakhir dijawab oleh pak Ara bahwa dalam berumah tangga seseorang perepmuan adalah sosok wanita hebat.

“Perempuan hebat lebih sulit dalam berumah tangga, karna belum tentu suami mau meliki istri yang lebih hebat, lebih aktif” ucap  pak ara.(27/06)

Acara ini ditutup oleh MC dengan pemberian doprize kepada peserta yang hadir, pemberian cendramata kepada narasumber dan sebuah penengasan kembali untuk mempersiapakan Indonesia emas 2045. (Adr)

Related News