Dua Kakek Penyelamat Ratusan Penumpang Kereta Api Dharmawangsa, Diberi Tali Asih Arief Rohman 

Kamis, 10/10/2024 - 09:23
Arief Rohman (kiri) didampingi petugas KAI bertemu dengan Mbah Sarmo dan Mbah Jamin, sang penyelaat kecelakaan kereta api Dharmawangsa

Arief Rohman (kiri) didampingi petugas KAI bertemu dengan Mbah Sarmo dan Mbah Jamin, sang penyelaat kecelakaan kereta api Dharmawangsa

Klikwarta.com, Blora - Aksi heroik dua orang kakek warga Desa Pengkoljagong, Kecamatan Jati, Mbah Sarmo (66 th ) dan Mbah Jamin (62 th), yang menyelamatkan ratusan penumpang kereta api Dharmawangsa jurusan Jakarta - Surabaya, memantik perhatian Arief Rohman yang saat ini tengah cuti kampanye Pilkada.

Mas Arief, panggilan akrabnya, mendatangi langsung kakek yang masih adik kakak itu, di rumahnya yang tidak jauh dari rel kereta api untuk memberikan tali asih.

Dijelaskan Mas Arief, dirinya bersama petugas PT. KAI mengucapkan terimakasih juga memberikan apresiasi dan tali asih untuk pahlawan penyelamat kereta api ini.

''InsyaAllah besok Jumat Simbah berdua akan diundang PT. KAI Daop IV Semarang untuk menerima penghargaan. Sehat sehat selalu nggih Mbah Sarmo dan Mbah Jamin. Amiin," ucap Arief Rohman.

Diketahui, aksi heroik dua orang kakek itu dilakukan Minggu (6/10/2024 )sore lalu. Waktu itu, dia lagi di sawah mengetahui ada sambungan rel yang putus/renggang dan bisa mengakibatkan kecelakaan, Mbah Sarmo dan Mbah Jamin, nekat menyetop Dharmawangsa jurusan Jakarta - Surabaya yang akan lewat.

Sambil duduk lesehan di tanah di bawah pohon mangga, di depan Arief Rohman dan petugas PT.KAI, Mbah Sarmo menceritakan kisahnya pada Minggu sore lalu itu.

Sambungan Renggang

Disampaikan, awalnya, dengan naik sepeda, dirinya tengah mengambil ketela untuk pakan ternak sapi. Sesampainya di jalan tepi rel, dirinya mengetahui ada sambungan rel yang renggang (putus/tidak menempel).

''Tak tahu persis apakah rel yang putus itu digergaji atau memang putus, saya lantas memanggil adik saya, Jamin. Waktu itu saya keploki untuk mendekat," ungkap Mbah Sarmo.

Sepeda langsung ditaruh di depan rumah tetangganya. Mbah Sarmo bersama Mbah Jarmin lari ke jembatan rel kereta untuk mencari petugas yang biasanya melakukan perawatan.

Di jalur rel tikungan melengkung, Mbah Sarmo mengetahui ada kereta yang akan melintas. Dengan spontan menggunakan kaos berwarna merah, Jarmin mengibarkan kepada masinis kereta, sebagai tanda ada bahaya.

''Alhamdulilah, tampak dari kejauhan kereta mulai mengurangi kecepatan, sehingga berhasil berhenti sebelum rel yang putus. Dan kereta tidak sampai anjlok. Lega rasanya, mak plong.".

Tidak lama kemudian, sekitar 15 menit, petugas PT. KAI yang dihubungi dari stasiun Doplang dan mekanis datang untuk memperbaiki rel. Beberapa penumpang, sempat turun dari kereta.

Disampaikan Rohim, petugas teknik PT. KAI, setelah dirinya tiba, langsung melakukan perbaikan sambungan rel yang putus. Dijelaskan, sambungan rel yang putus di bekas pengelasan. Hal itu akibat jalur tikungan, jadi agak melengkung relnya.

Setelah diperbaiki, kereta mulai dijalankan kembali pelan-pelan. ''Terimakasih Mbah Sarmo dan Mbah Jamin. Keduanya sosok warga yang peduli keselamatan kereta api. Kami berharap di wilayah Pengkoljagong ini juga diberikan petugas keamanan perlintasan sebidang. Bisa swadaya dari desa," ujar Rohim.

Tidak bisa dibayangkan, jika tidak di stop oleh dua kakek yang masih kakak beradik itu. Yang jelas, berkat aksi heroik keduanya, ratusan penumpang  Dharmawangsa selamat. Setelah rel berhasil diperbaiki, kereta berhasil lewat kembali. Ada keterlambatan sekitar 40 menit. 

Pewarta : Fajar

Kpu Bitung

Related News