Kampanye Kebudayan Gema Serodja
Klikwarta.com, Medan - Tujuh mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara (USU), yang tergabung dalam komunitas kehumasan Gema Serodja, telah menyelenggarakan sebuah kampanye kebudayaan. Kampanye ini bertujuan memperkenalkan kebudayaan Melayu, khususnya di wilayah Sumatera Utara, yang sering kali terlupakan di tengah dominasi budaya Batak.
“Ya awalnya berangkat dari kesadaran bahwa ternyata Medan atau Sumatera Utara itu lebih terkenal dengan Batak, padahal Melayu juga merupakan suku asli di Sumatera Utara. Nah dari situlah kami bergerak untuk melaksanakan kampanye kebudayan ini,” ungkap Farhan selaku Ketua dari Gema Serodja.
Dilaksanakan sejak Agustus 2024, kampanye ini mengusung pendekatan ganda, yakni melalui kegiatan daring dan luring. Adapun yang menjadi fokus dalam kampanye kebudayaan Gema Serodja ini adalah kesusastraan Melayu, tarian tradisional dan permainan tradisional Melayu. Dalam memperoleh infromasi yang valid, Gema Serodja bekerja sama dengan Ikatan Muda Mudi Melayu Indonesia dan Yayasan Kesultanan Serdang.
Kampanye daring Gema Serodja dapat diakses melalui akun Instagram @gemaserodja. Konten yang disajikan bersifat edukatif dan interaktif, khususnya mengenai kebudayaan Melayu di Sumatera Utara. Media sosial dipilih sebagai platform utama untuk menjangkau target utama kampanye ini, yaitu generasi muda yang sangat aktif di dunia maya.
“Kalau target audiens memang kami menargetkan anak muda dan anak-anak ya. Untuk anak muda, kami menjangkau mereka melalui kampanye daring di media sosial, sementara untuk anak-anak, kami bekerja sama dengan sekolah dasar,” ujar Farhan.
Selain kampanye daring, Gema Serodja juga melaksanakan kegiatan luring dengan berkolaborasi bersama SD Swasta Mulia. Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan permainan tradisional Melayu kepada para siswa melalui metode bermain sambil belajar, sehingga materi kebudayaan dapat diterima dengan lebih mudah dan menyenangkan oleh anak-anak.
Tak hanya di sekolah, Gema Serodja juga akan menggelar kampanye luring di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) USU pada Senin, 7 Oktober 2024. Kegiatan ini bersifat terbuka untuk umum dan akan menghadirkan berbagai permainan tradisional seperti gasing, congklak, lompat karet, serta beberapa permainan lainnya.
Akhir kata, Farhan melalui Gema Serodja ini berharap generasi muda dapat lebih mengenal dan menghargai kebudayaan Melayu di Sumatera Utara. Dengan demikian, budaya Melayu akan terus lestari dan tidak hilang di tengah perkembangan zaman.