Anggota DPRD Kota Surabaya Mohammad Faridz Afif
Klikwarta.com, Surabaya - Anggota DPRD Kota Surabaya, Mohammad Faridz Afif mendukung program sertifikasi halal untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKm) di Kota Surabaya. Pria yang akrab disapa Gus Afif itu menilai sertifikasi halal itu penting untuk memberikan rasa aman kepada konsumen, terutama yang beragama Islam.
Mantan Badan Pengawas (Bawas) Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Surabaya ini mengungkapkan, untuk usaha kuliner kelas restoran dan kafe sudah memiliki kesadaran dan kemampuan untuk mengurus sertifikasi halal. Sementara untuk pelaku UMKM perlu sosialisasi dan pendampingan. Tentunya juga perlu dukungan dar Pemkot Surabaya.
"Karena itu, peran pendamping halal itu sangat penting. Mereka tidak hanya melakukan sosialisasi tentang sertifikasi halal, tapi juga sekaligus memberi pendampingan kepada pelaku UMKM mengurus sertifikasi halal tersebut," kata Anggota Fraksi PKB DPRD Surabaya peraih suara terbanyak itu, Jumat (13/9/2024).
Menurut Afif, peran Pemerintah Kota Surabaya juga penting dalam mendukung program sertifikasi halal untuk pelaku UMKM. Sebab dengan adanya jaminan halal, tingkat kepercayaan konsumen pada produk UMKM akan semakin tinggi.
Ia menambahkan, dampak positifnya tentu akan membuat perekonomian menjadi tumbuh. Sekaligus juga mengurangi angka pengangguran dengan terserapnya tenaga kerja.
"Bila UMKM tumbuh, maka perekomian masyarat pun akan tumbuh dan berkembang. Sebab dalam usaha UMKM ada ekosistem yang terbentuk, mulai jasa parkir hingga usaha pendukung lainnya," ujar Ketua GP Ansor Surabaya dua periode tersebut.
Politikus muda PKB ini mengakui Wali Kota Eri Cahyadi sudah memberi perhatian serius dalam pemberdayaan pelaku UMKM. Diantaranya dengan membangun sentra wisata kuliner (SWK) di tiap kecamatan.
Afif berharap ada sinergi antara pelaku UMKM dengan dinas terkait di Pemkot Surabaya. Terutama dalam pelatihan kemampuan usaha hingga pendampingan sertifikasi halal.
"Saya berharap di tempat-tempat strategis pelaku UMKM juga diberi ruang untuk berusaha. Contohnya di Kota Lama Surabaya dan Jalan Tunjungan yang menjadi ikon sekaligus pusat keramaian di ibu kota Provinsi Jawa Timur," pungkas Alumnis FISIP Unair ini.