Wibowo Susilo (Sekretaris Forum Komunikasi Pencegahan Teroris/FKPT Provinsi Bengkulu, Kamis (14/12/2023)
Klikwarta.com, Jakarta - Saat ini Indonesia sedang bersiap menghadapi suksesi nasional yaitu Pemilu tahun 2024 dalam hal ini kita masyarakat Indonesia harus mewaspadai ancaman paham radikalisme menjelang pelaksanaan Pemilu tahun 2024.
Disampaikan Wibowo Susilo (Sekretaris Forum Komunikasi Pencegahan Teroris/FKPT Provinsi Bengkulu, Kamis (14/12/2023), bahwa pada tahun-tahun politik menjelang Pemilu rawan penyebaran paham radikalisme kepada masyarakat. Potensi gerakan-gerakan radikal di Indonesia masih tetap ada hingga saat ini, oleh karenanya semua pihak, antara lain stakeholder terkait dan masyarakat harus mengantisipasi ancaman paham radikalisme khususnya menjelang Pemilu 2024.
"Perkembangan Teknologi dan Informasi khususnya dengan adanya media sosial membuat pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab semakin mudah untuk menyebarkan paham-paham yang tidak sesuai dengan falsafah negara Indonesia", sebutnya.
Lanjut Wibowo Susilo menerangkan, hal yang patut diwaspadai dalam kelancaran proses Pemilu adalah, politik identitas yang berbentuk SARA, yang dapat memicu ancaman paham radikalisme. Oleh karenanya upaya melakukan mitigasi harus terus dilakukan untuk meminimalisir waspada ancaman paham radikalisme.
"Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memastikan akan terus mengantisipasi dan meminimalisir kemunculan kelompok-kelompok radikal atau ancaman terorisme menjelang pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2024. Oleh karenanya meminta seluruh elemen bangsa untuk mewaspadai soal potensi peningkatan ancaman paham radikalisme yang memanfaatkan isu SARA untuk meminimalisir terganggunya pelaksanaan Pemilu 2024", terangnya.
"Radikalisme dan terorisme merupakan musuh bersama seluruh umat manusia, seluruh bangsa, dan seluruh agama. Oleh karena itu, upaya pemberantasan radikalisme dan terorisme khususnya menjelang Pemilu 2024 ini menjadi tanggung jawab bersama dan tidak bisa dibebankan kepada pemerintah saja", sambungnya.
Tambahnya,"Dibutuhkan peran serta dan produktif dari seluruh elemen masyarakat untuk selalu melakukan glorifikasi, menjadi influencer bagi perdamaian, menjalin toleransi, persatuan, cinta tanah air dan bangsa, menghormati dan mengamalkan ideologi Pancasila, serta menghayati kebhinekaan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), agar ancaman paham radikalisme tidak terjadi pada Pemilu 2024 sehingga suksesi kepemimpinan nasional dapat berjalan dengan aman lancar". (Adr)







