Petik Buah dan Nikmati Kelezatannya di Kebun Lumbung Strawberry 

Jumat, 23/02/2024 - 20:35
Petik Buah dan Nikmati Kelezatannya di Kebun Lumbung Strawberry 

Petik Buah dan Nikmati Kelezatannya di Kebun Lumbung Strawberry 

Klikwarta.com, Kota Batu - Destinasi Pusat Wisata Petik Strawberry di Kebun Lumbung Strawberry, Desa Pandanrejo, mempersembahkan paket wisata yang menggiurkan bagi pengunjung. Dengan harga tiket petik strawberry hanya Rp 25 ribu per orang, paket ini tidak hanya menawarkan pengalaman petik buah yang unik, tetapi juga memberikan hadiah menarik berupa 3 buah strawberry dan segelas juice strawberry segar. Pengunjung pun dapat membawa pulang hasil petikannya dengan harga yang sangat terjangkau, per onsnya Rp 6 ribu atau satu kilogram seharga Rp 60 ribu.

Andre Irawan, penanggung jawab Kebun Lumbung Strawberry, mengungkapkan jumlah wisatawan petik strawberry  bulan Januari 2024 mencapai 4 ribu orang.

“Ini adalah bukti nyata dari antusiasme masyarakat yang terus meningkat. Keberhasilan destinasi ini dalam menarik ribuan pengunjung seiring berjalannya waktu menjadi indikasi positif atas keberlanjutan dan popularitas Pusat Wisata Petik Strawberry di Kebun Lumbung Strawberry “ ungkap Andre, Kamis (22/2/2024 ).

Dengan paket wisata ini, pengunjung tidak hanya menikmati suasana alam yang segar dan kegembiraan petik buah langsung dari pohon strawberry, tetapi juga membawa pulang hasil petikan mereka dengan harga yang sangat terjangkau. Moment ini menjadi sesuatu bagi wisatawan yang  merasakan langsung kelezatan buah strawberry segar dan alami dari kebun yang subur dan indah.

Lumbung Strawberry, diresmikan bulan Desember 2019 sebagai pusat destinasi wisata petik buah strawberry terbesar di Kota Batu. Dengan luas lahan mencapai 2,3 hektar dan melibatkan 45 petani dari kampung Pandan. Lumbung Strawberry bukan hanya tempat berpetik, melainkan juga pusat ekonomi lokal yang memberikan dampak positif yang signifikan.

Mengusung program kemitraan, Lumbung Strawberry menjalin kerjasama erat dengan petani dan tengkulak. Hal ini tidak hanya menghindari persaingan harga, tetapi juga memberikan peluang bagi petani untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Sebelum bergabung dengan Lumbung Strawberry para petani strawberry yang ada di kampung Pandan menjual hasil panennya dengan cara konvensional setiap kilonya seharga Rp 30 ribu. Mereka mendapatkan keuntungan hanya dari penjualan strawberry saja.

“Kini melalui program kemitraan ini, petani mendapatkan keuntungan ganda dari tiket wisata dan penjualan hasil panen “ tandas Andre.

Lumbung Strawberry tidak hanya bertindak sebagai sentral penjualan dan pengendali harga, melainkan juga memberikan modal kerja dan dukungan finansial kepada petani setempat.

”Ketika panen raya produksi strawberry sehari satu kampung 1 Ton Strawberry, jika tidak dikendalikan terjadi perang harga. Alhamdulillah Lumbung Strawberry mampu bergerak dan  petani tidak rugi, lumbung yang kendalikan pasar.Tengkulak kini bukan sebagai pesaing melainkan mitra. Jika produksinya melimpah Lumbung yang akan mengambil dan menjualkannya“, lanjut Andre.

Tak hanya itu, Lumbung Strawberry menjalin kerjasama dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) desa Pandanrejo untuk menghasilkan beragam produk olahan seperti selai Strawberry, sari Strawberry, sari Murbei, mie Strawberry, dawet Strawberry, dodol Strawberry. Terbaru keripik Strawberry masih menunggu perijinan.

"Hasil Olahan terbaru berupa Keripik Strawberry, kini masih mengurus perijinan seperti BPOM. Keripik buah lainnya saya kira sudah banyak di luaran. Namun keripik Strawberry saya kira hanya di Lumbung Strawberry yang tempat “ Pungkas Andre dengan bangganya. 

Kontributor : Arif

Kpu Bitung

Related News