Pilkada Kota Blitar 2024 Berpotensi Paslon Tunggal, Beti : 'Demokratis, Efektif dan Efisien'

Senin, 15/07/2024 - 14:31
Pengamat Politik Blitar Beti Wirandini, S.H., M.H.

Pengamat Politik Blitar Beti Wirandini, S.H., M.H.

Klikwarta.com, Kota Blitar - Sejumlah kalangan sosial masyarakat memprediksi perhelatan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Blitar tahun 2024 akan diikuti peserta pasangan calon (paslon) tunggal yang dipandang kalangan ini terkesan elitis dan tertutup.

Merespon hal ini, pengamat politik dari Blitar Beti Wirandini, S.H., M.H. justru paslon tunggal dapat membuat pelaksanaan Pilkada akan lebih efektif dan efisien serta demokratis.

"Dengan adanya calon tunggal, proses pemilihan bisa lebih efisien dan efektif. Sumber daya yang biasanya terpecah untuk kampanye yang bersaing bisa diarahkan untuk mendukung implementasi program-program yang sudah jelas," jelasnya kepada Klikwarta.com, Senin (15/7/2024).

"Ini bukan hanya menghemat biaya, tetapi juga waktu dan tenaga, memungkinkan masyarakat dan pemerintah fokus pada realisasi janji-janji kampanye," sambung dia.

Dikatakannya, dalam konteks calon tunggal, masyarakat tetap memiliki peran penting dan kesempatan untuk mengajukan masukan, kritik, dan saran yang konstruktif kepada calon yang ada. Partisipasi aktif dari masyarakat tetap terjaga melalui berbagai forum diskusi dan konsultasi publik yang sering kali menjadi bagian dari proses kampanye calon tunggal.

"Dengan dukungan masyarakat yang luas, calon tunggal harus membuktikan diri melalui kinerja nyata. Akuntabilitas dan kepercayaan publik adalah fondasi utama yang harus dijaga, sehingga calon tunggal tidak bisa bersembunyi di balik lobi tertutup, melainkan harus bekerja keras untuk memenuhi ekspektasi masyarakat," urainya.

Isu calon tunggal dalam Pilwali Blitar memang memancing kontroversi, tetapi dengan pendekatan yang tepat, menurutnya ini bisa menjadi solusi demokratis yang efektif. Fokus pada kualitas, efisiensi, dan partisipasi masyarakat dapat mengubah pandangan negatif menjadi peluang bagi kemajuan bersama. Masyarakat Blitar tetap menjadi penentu utama dalam proses ini, memastikan bahwa pemimpin yang terpilih benar-benar bekerja untuk kepentingan mereka.

"Calon tunggal sering kali menjadi simbol konsensus di antara berbagai elemen masyarakat dan partai politik. Hal ini menunjukkan bahwa ada kesepakatan luas tentang siapa yang dianggap paling layak memimpin. Dengan kata lain, calon tunggal bukanlah pilihan yang dipaksakan, tetapi hasil dari kompromi dan evaluasi mendalam terhadap kemampuan dan rekam jejak calon tersebut," tukasnya.

"Masyarakat harus aktif mengawasi dan memberikan umpan balik selama masa kampanye dan setelah terpilihnya calon tersebut. Ini akan memastikan bahwa calon tunggal benar-benar menjalankan tugasnya sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat," tutup Beti.

(Pewarta : Faisal NR)

Kpu Bitung

Related News