Tragedi Jembatan Gantung Putus Telan Korban Jiwa, Apa Penyebabnya ?

Senin, 20/01/2020 - 11:05
Jembatan gantung Cawang Kidu
Jembatan gantung Cawang Kidu

Putusnya jembatan gantung Cawang Kidu di Desa Bungin Tambun, Padang Guci Hulu, Kabupaten Kaur pada Minggu sore (19/01/2020) kemarin, cukup mengundang perhatian publik. Pasalnya, jembatan itu tiba-tiba putus pasca para remaja bahkan pelajar sedang berada di jembatan tersebut.

Belum diketahui pasti penyebab dari tragedi berujung korban nyawa itu, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan. Namun, bisa diduga ini merupakan kondisi jembatan yang mungkin sudah rapuh.

Berdasarkan informasi sementara, korban dalam tragedi itu yang sudah di evakuasi berjumlah 7 orang meninggal, 3 orang dalam pencarian dan korban selamat sebanyak 17 orang. Kendati demikian, tim SAR bersama warga masih melakukan penyisiran di sekitar lokasi sungai, guna memastikan semua korban jiwa lainnya dapat dievakuasi.

Pasca kejadian, Irwanto Tohir anggota DPRD Kaur mengungkapkan, bahwa remaja maupun pelajar yang menjadi korban dalam tragedi itu bukan hanya berasal dari satu desa, melainkan juga warga beberapa desa lainnya ikut menjadi korban. Diantaranya Desa Tanjung Ganti, Bungi Tambun, Pagar Alam, Manau Sembilan dan Rigangan. 

Disampaikannya, menurutnya jembatan itu memang memiliki daya tarik tersendiri. Selain sebagai jembatan penghubung ke kebun warga, jembatan itu juga sebagai akses jalan menuju wisata bunga Rafflesia yang dikabarkan saat ini sedang mekar tak jauh dari lokasi jembatan.

"Pasca kejadian, banyak remaja sedang nongkrong di jembatan itu. Terutama hari libur (Minggu, red), sebab disana ada bunga Rafflesia yang mekar", ucapnya, kemarin, dikutip media center Pemprov Bengkulu.

Lanjutnya, kemungkinan saat para remaja sedang asik nongkrong, air sungai naik karena sebelumnya terjadi hujan yang cukup deras. "Air naik dengan derasnya sungai itulah yang kemungkinan menjadi penyebab jembatan putus", ujar Irwanto yang juga diselimuti duka karena salah satu kerabatnya juga menjadi korban dalam tragedi itu.

Atas kejadian ini, tentulah menjadi pelajaran bagi kita semua untuk selalu waspada dimanapun berada. Kepada para orang tua untuk selalu mengawasi anak-anaknya, kepada masyarakat untuk selalu melihat fasilitas pembangunan yang ada dan waspada terhadap situasi dan kondisi cuaca, serta kepada pemerintah untuk benar-benar mengamati segala bentuk pembangunan baik dari tingkat desa hingga kota, sehingga segala bentuk pembangunan dapat terawat dengan baik dan terjaga kondisinya. 

Meski diduga diawali dengan fenomena meluapnya air sungai, namun demikian juga menjadi peringatan bagi kita semua untuk terus menjaga diri serta waspada terhadap alam sekitar. (Red)

Related News