Truk Pengangkut Hasil Tambang Bertambah, Husni Datangi Polres Trenggalek 

Selasa, 28/03/2023 - 19:12
Husni Tahir Hamid, warga Kelurahan Surondakan, saat dikonfirmasi setelah koordinasi dengan Polres Trenggalek, Selasa (28/3/2023).
Husni Tahir Hamid, warga Kelurahan Surondakan, saat dikonfirmasi setelah koordinasi dengan Polres Trenggalek, Selasa (28/3/2023).

Klikwarta.com, Trenggalek - Jumlah kendaraan truk pengangkut hasil tambang yang melintas di ruas jalan Ngampon-Bendo dinilai bertambah banyak walaupun muatan dikurangi, Husni Tahir Hamid, warga Kelurahan Surondakan datangi Polres Trenggalek, Selasa (28/3/2023).

Kedatangannya, Husni Tahir Hamid, di Polres Trenggalek, dalam rangka koordinasi untuk mencari solusi, "memang muatan truk pengangkut hasil tambang ini sudah dikurangi namun jumlah kendaraan kelihatannya ditambah," ungkapnya.

Selanjutnya, dalam hal ini jalur - jalan yang dilalui truk pengangkut hasil tambang ini sudah mulai memprihatinkan, "saya ingin kalau sudah terjadi seperti ini kapastian hukumnya seharusnya bagaimana," imbuhnya.

Lebih lanjut, " kedatangan saya di Polres Trenggalek, tadi ditemui oleh Waka Polres Trenggalek, serta Kasatlantas, dan tadi solusinya harus duduk bersama di antaranya Dinas Perhubungan, Satpol PP, Dinas PUPR, serta DPRD, dan pengusaha tambang, serta Polres Trenggalek, untuk memecahkan permasalahan tersebut," tuturnya.

Menurutnya, saat ini ruas jalan Ngampon - Bendo sudah dipasang rambu Jalan Kelas III, artinya adalah jalan arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan yang dapat dilalui Kendaraan Bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.100 meter, ukuran panjang tidak melebihi 9.000 milimeter, ukuran paling tinggi 3.500 milimeter, dan muatan sumbu terberat 8 ton." Jadi truk bermuatan melebihi 8 ton seharusnya tidak melewati jalan tersebut," tegasnya.

Dalam hal ini kendaraan truk pengangkut hasil tambang mulai pukul 11: 00 Wib sampai pukul 18:00 Wib kendaraan truk yang lewat sampai saat ini tidak kurang dari 60 truk yang lewat," melihat kondisi seperti ini diharapkan Polres Trenggalek, harusnya eksen," tandasnya.

Dia berharap, apabila kendaraan truk pengangkut hasil tambang dilarang lewat jalan Ngampon -Bendo akibat kerusakan jalan,"harus ada solusi yaitu pengusaha tambang harus menyediakan Stoffel di pinggir jalan Nasional," harapnya.

Kemudian, selama ini dari kegiatan truk pengangkut hasil tambang ini yang di dapat dari masyarakat Kabupaten Trenggalek," hanya jalan rusak saja akibat kejadian tersebut," pungkasnya.

Pewarta: Hardi Rangga

Related News