Walking With Me Healing Journey, Program Terapi Penyembuhan Trauma di Hutan Adopsi Metode Shinrin Yoku

Selasa, 23/04/2024 - 18:10
Acintya Sakti bersama peserta program Walking With Me Healing Journey saat sedang melakukan olah pernafasan dan meditasi

Acintya Sakti bersama peserta program Walking With Me Healing Journey saat sedang melakukan olah pernafasan dan meditasi

Klikwarta.com, Karanganyar - Riwayat pengalaman tidak menyenangkan dan bahkan menyakitkan pada masa lalu yang masih terpendam dalam diri seseorang, kerap  menumbuhkan perasaan trauma. Luka emosional yang timbul di kemudian hari, berdampak negatif terhadap kesehatan mental, yang pada gilirannya menimbulkan depresi.

Dalam bidang kesehatan mental, tindakan penyembuhan yang dilakukan tidak cukup sekadar mengelola gejala atau keluar dari penyakit. Akan tetapi, diharapkan lebih ditujukan pada kedamaian batin yang seutuhnya.

Fenomena tersebut mendorong seorang konselor kesehatan mental di Tawangmangu, Karanganyar, Acintya Sakti, hingga memprakarsai program yang dia namai Walking With Me Healing Journey, sebagai sebuah program perjalanan penyembuhan bagi mereka yang mengalami luka batin dan trauma masa lalu.

Perempuan yang juga menggemari dunia seni teater itu mengatakan, terapi dalam program Walking With Me Healing Journey ini mengadopsi kebiasaan tradisional orang Jepang  'memandikan' diri sendiri di hutan atau suasana alami untuk memperoleh manfaat terapeutik, yang populer dengan istilah Shinrin Yoku.

Tradisi Shinrin Yoku dimulai sejak 1980-an yang pada akhirnya menjadi kebiasaan bagi masyarakat Negeri Sakura karena memberikan banyak manfaat untuk kesehatan jiwa mereka.

"Shinrin Yoku merupakan metode terapi kuno di Jepang dengan cara mendekat dengan alam, termasuk hutan. Dimana yang melakukannya akan terhubung dengan alam di sekitarnya. Tubuh serta pikiran mereka akan menyerap energi positif dari berbagai elemen pembentuk hutan itu sendiri, seperti berinteraksi fisik dengan pepohonan, tanah, air, hembusan udara, makhluk hidup, dan apapun yang ada, untuk kemudian melepas energi negatif dari dalam diri kita," ungkap Acintya, saat berbincang dengan Klikwarta.com, Senin (22/4/2024).

Dia menjelaskan, harmoni diri akan tercipta seiring dengan hadirnya kebijaksanaan, kebugaran, kesehatan dan kesejahteraan yang pada puncaknya adalah mencapai kebahagiaan. Dan, sejak dahulu kala sesungguhnya tubuh dan pikiran manusia telah berhubungan harmonis dengan alam.

Hutan alami di sekitar kawasan wisata Bumi Perkemahan Pleseran, Nglurah, Tawangmangu, menjadi tempat yang dipilih untuk pelaksanaan perdana program Walking With Me Healing Journey ini, pada Sabtu dan Minggu (20-21/4/2024).

"Selama dua hari itu, peserta mendapatkan edukasi secara teori sekaligus praktik melepas trauma masa lalu, praktik self love, berdamai dengan diri sendiri, hingga hipnoterapi menginstal DNA baru yang positif. Peserta juga diberikan pemahaman tentang apa itu grounding, mindfull breating, dan forest bathing serta manfaatnya," kata dia. 

Sama halnya dengan metode Shinrin Yoku, peserta program Walking With Me Healing Journey juga dikenalkan dengan lingkungan hutan sebagai tempat pemandian jiwa dan raga untuk melepaskan energi negatif dan menyerap energi positif, dengan proses relaksasi terapeutik di mana peserta harus meluangkan waktu di tengah suasana alami hutan, dengan fokus pada keterlibatan panca indera dan batin mereka untuk terhubung dengan alam sekitarnya.

Perjalanan penyembuhan diri melalui metode terapi interaksi dengan alam tersebut, menjadi pilihan pribadi bagi Acintya untuk membantu  orang-orang sembuh dari kondisi trauma dampak luka emosional masa lalu.

Acintya menyebutkan aktifitas yang diberikan selama dia mendampingi para peserta program Walking With Me Healing Journey. Beberapa di antaranya, yakni memacu kesadaran diri dengan latihan meditasi bernafas bebas di alam. Melakukan grounding dengan menapaki tanah tanpa alas kaki, yang manfaatnya untuk menetralkan diri dari energi negatif yang berasal dari dalam bumi.

Peserta pun diajarkan berinteraksi fisik dengan benda di sekitar hutan, seperti memeluk pohon, sebagai salah satu terapi pertukaran energi. 

"Karena ketika kita bersentuhan fisik misalnya dengan pohon, pohon akan menyerap energi negatif kita dan kita akan mengambil energi positif dari pohon tersebut. Ada pula mandi dan berendam di telaga untuk pembersihan energi negatif pada tubuh kita. Pada prinsipnya, metode terapi ini adalah memanfaatkan energi positif dari alam sebagaimana dilakukan manusia pada jaman dahulu. Mereka lebih panjang usia, karena sebenarnya mereka hidup berdampingan intim dengan alam, yang secara tidak langsung dapat memberikan energi positif bagi kesehatan mereka," urai Acintya.

Dijelaskannya, penyakit mental yang sebagian besar disebabkan trauma masa lalu adalah kondisi sangat mengganggu dan membuat fisik menjadi lelah. Luka emosional yang menumpuk dan semakin parah dalam tubuh, pikiran, dan jiwa akan mengakibatkan disregulasi atau ledakan emosi, hingga dampaknya menjadi buruk pada kesehatan. 

"Program Walking With Me Healing Journey ini adalah misi pribadi saya untuk membantu semua orang menemukan kesembuhan, juga membantu mereka tentang bagaimana lebih mengenali tentang pentingnya kesadaran mencintai diri sendiri, melalui metode kedekatan dengan alam atau kembali ke alam," pungkas wanita asal Sekipan, Kalisoro, Tawangmangu, Karanganyar itu.

Pewarta : Kacuk Legowo

Related News