Terusir dari Adat

Selasa, 21/06/2022 - 15:51
Ilustrasi kegiatan wanita suku Baduy sehari-hari. Sumber foto : Pariwisata Indonesia
Ilustrasi kegiatan wanita suku Baduy sehari-hari. Sumber foto : Pariwisata Indonesia

Adat istiadat yang kental masih dipegang oleh beberapa daerah di Indonesia. Sebagai negara yang kaya akan akulturasi, mampu memberikan corak yang beragam dalam mengimplementasikan setiap sendi kehidupan yang dimiliki.

Seperti halnya suku Baduy, sebuah suku yang bermukim di pegunungan Kendeng, Lebak, Banten. Mampu menarik objek wisatawan baik lokal, regional, maupun warga negara asing. 

Aku si pemilik darah itu rasanya asing, tahu nama tapi tidak tahu tempatnya. Ya, darah yang mengalir dalam diriku tidak bisa diubah. Aku hanya mendengar kilasan cerita dari Bapakku, yang mengatakan bahwa kakek buyutku adalah keturunan dari salah satu keluarga di Baduy. 

Hukum adat yang selalu di pegang teguh, nyatanya dilanggar oleh kakek buyutku, yang menikah dengan orang luar Baduy. Padahal, latar belakang gadis itu adalah agama Islam.

Dalam implementasi aturan adat istiadat di sana pun, mengharuskan setiap pemuda suku Baduy menikahi gadis keturunan Baduy pula, agar regenerasi tetap terjaga. 

Namun nasi sudah menjadi bubur, pilihan untuk mengikuti gadis pujaan hati dilakoninya. Hingga lahirlah anak-anak yang memberikan cucu hingga cicit sampai sekarang. 

Buyutku memang sudah meninggal, aku saja tak tahu bentuk muka dan karakteristik yang dimilikinya seperti apa. Hanya tahu cerita, sampai meninggal pun dia tidak pernah kembali menginjakkan kaki ke tempat kelahirannya. 

Dalam benakku, tidakkah dia rindu akan keluarga yang ditinggalkannya. Meski terusir dari adat, aku yakin jauh dilubuk hatinya tersimpan kerinduan akan kehangatan di sana. 

Sampai hari ini, bayangku tentang Baduy masih abu-abu. Sehingga, di tengah kesibukanku menuntut ilmu akan kuluangkan waktu untuk menapaki tanah kelahiran kakek buyutku. 

Penulis : Melan Eka Lisnawati/Politeknik Negeri Jakarta

Related News