Mayat yang Mengapung di Dekat Pulau Mangkir Ternyata Pegawai PLN Warga Sumut

Selasa, 15/10/2019 - 01:19
Petugas saat mengevakuasi jasad korban yang ditemukan di kawasan laut Pulau Mangkir Besar
Petugas saat mengevakuasi jasad korban yang ditemukan di kawasan laut Pulau Mangkir Besar

Klikwarta.com, Aceh Singkil - Sesosok mayat pria yang ditemukan mengapung ditengah lautan di kawasan Pulau Mangkir Besar, Singkil Utara, Kabupaten Aceh Singkil, yang sempat menggegerkan warga itu ternyata warga Sumatera Utara.

Baca juga : Mayat Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Dekat Pulau Mangkir

Sebelumnya saat mayat tersebut ditemukan oleh nelayan Senin (14/10/2019). Setelah dilakukan evakuasi dan pemeriksaan didalam pakaian korban terdapat Surat Izin Mengemudi (SIM) atas nama Gultom ST (33).

Kapolsek Singkil Utara, Ipda. Irvan Krisdianto menyebutkan, dari identitas yang ditemukan korban merupakan salah seorang karyawan perusahaan BUMN, PT.PLN, warga Desa Buntu Bedimbar, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara.

"Petugas sudah melakukan evakuasi jasad korban yang ditemukan di kawasan Pulau Mangkir Besar, Singkil Utara, dengan jarak tempuh kurang lebih 1 jam perjalanan dari Ibukota Kabupaten Aceh Singkil menggunakan speed boat, ke RSUD setempat", jelas Kapolsek.

Lanjutnya, saat ini pihak kepolisian masih melakukan identifikasi jasad korban. Sehingga belum dapat memastikan penyebab jasad karyawan PLN itu bisa hanyut ke Laut Aceh Singkil. Menurut Kapolsek, pihak keluarga korban juga sudah mengetahui bahwa identitas yang semula dievakuasi pihak BPBD dan bersama Pol Air adalah Mangatas Gultom. 

Informasi sebelumnya, korban yang baru pindah tugas dari PLN Medan, ke PLN Nias itu, sejak sepekan lalu dinyatakan hilang tidak ada kabar. Merasa kawatir karena tidak ada kabar tentang keberadaan korban, pihak keluarga pun sudah membuat laporan resmi ke Polres Nias beberapa waktu lalu. Namun, naas tak dapat dielak, Mangatas Gultom ditemukan tewas mengapung, dikawasan laut Aceh Singkil.

"Meski dalam rekaman CCTV Kapal Feri, 2 Oktober 2019 lalu, korban masih terlihat berangkat naik kapal dari Gunung Sitoli. Namun, saat tiba di Pelabuhan Sibolga keesokan harinya, Mangatas tidak terdektesi dan hilang kontak", jelas salah seorang sanak saudaranya Feris.

Korban meninggalkan seorang putri yang masih berusia tujuh bulan dan seorang istri, yang memang ditinggal di Medan. (ESi)

Related News