PSI Dorong Minyak Makan Merah Solusi Kelangkaan Minyak Goreng dan Mencegah Stunting

Selasa, 14/02/2023 - 23:49
Andre Vincent Wenas Jubir DPP PSI bidang ekonomi
Andre Vincent Wenas Jubir DPP PSI bidang ekonomi

Klikwarta.com, Jakarta - “Indonesia sebagai salah satu produsen minyak sawit dunia punya potensi sangat besar untuk memproduksi minyak makan merah atau yang dikenal dengan refined palm oil. Ini jenis minyak makan yang sehat,” kata Andre Vincent Wenas, Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia merangkap juru bicara bidang ekonomi baru-baru ini. 

Sayangnya produksi minyak makan merah belum dapat terlaksana lancar. Karena terkendala pembiayaan yang belum terpenuhi. Hal tersebut disampaikan MenkopUKM dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Selasa 14 Februari 2023. 

"Ini terkendala, harusnya bulan Januari ini sudah berproduksi, tetapi karena kendala pembiayaan masih perlu satu regulasi. Program minyak makan merah ini menggunakan dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sebesar Rp 70 triliun,” kata Menteri Teten Masduki menjelaskan.

Sebelumnya, Menteri Teten melakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik minyak makan merah, sekaligus meresmikan pabrik CPO Koperasi Sawit Makmur bekerja sama dengan PT BGMPA di Desa Tajau Mulya, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, pada Selasa 31 Januari 2023.

Ia menjelaskan bahwa pihaknya diutus Presiden Joko Widodo untuk  lebih menyejahterakan petani sawit di Indonesia. Presiden Jokowi ingin petani sawit yang menguasai 41,42% kebun sawit di Indonesia tidak menjual Tandan Buah Segar (TBS) ke industri. 

Minyak makan merah berwarna lebih terang mencolok serta beraroma lebih kuat. Minyak makan merah ini diklaim lebih sehat dibanding minyak goreng sawit berwarna keemasan yang selama ini kita kenal. Pemerintah sendiri telah mendorong produksi minyak makan merah berbasis koperasi sebagai alternatif minyak goreng.

“Ini dari CPO (crude palm oil) yang setelah melewati proses penyulingan tidak melanjutkan ke proses berikutnya atau bleaching. Jadi warnanya merah tua terang dan mencolok dengan aroma yang lebih kuat dibanding minyak goreng biasa,” ujar Andre lebih lanjut.

Kandungan minyak makan merah, menurut Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), masih mempertahankan senyawa filonutrien. Dimana kandungan ini meliputi karoten sebagai sumber vitamin A, tokoferol dan tokotrienol sebagai vitamin E, dan squalene. 

Minyak makan merah berpotensi sebagai pangan anti-stunting. Kandungan asam oleat dan asam linoleat berfungsi dalam pembentukan dan perkembangan otak, transportasi dan metabolisme pada anak. Minyak makan merah juga sebagai bahan baku margarine, shortening dan sebagainya. 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri meminta KemenkopUKM untuk melakukan uji coba terlebih dahulu terhadap produk minyak makan merah ini. Hal ini untuk membuktikan apakah produk minyak makan merah nantinya dapat diterima dan diserap oleh masyarakat. 

Ternyata Malaysia sudah minta. Sudah banyak permintaan, tapi masih terkendala terkait aturan penyaluran dana BPDPKS kepada koperasi petani sawit. "Karena itu dibuatkan Perpres saja, jadi nanti mau di Maluku dan Kalimantan bisa. Ini akan mengubah struktur industri," pungkas Andre. 

(Kontributor : Arif)

Related News