
Anggota Komisi E DPRD Jatim, Cahyo Harjo Prakoso
Klikwarta.com, Surabaya - Sejumlah warga masih tampak saling gotong royong membersihkan puing-puing sisa kebakaran hebat di Jalan Jemur Wonosari Gang Masjid, Wonocolo, Surabaya ludes terbakar, Rabu malam (17/9). Korban kebakaran saat ini ada 10 Kepala Keluarga (KK) dan masih ditampung masyarakat untuk mandi maupun tidur sementara.
Kebakaran tersebut menghanguskan empat rumah kontrakan nonpermanen dan empat kamar kos di Jalan Jemur Wonosari Gang Masjid, Wonocolo, Surabaya.
Anggota Komisi E DPRD Jatim, Cahyo Harjo Prakoso mengaku kebanyakan rumah di sini adalah ngontrak. Pihaknya akan berkomunikasi dengan pemilik lahan untuk mencari solusi.
"Jadi kami bersama Pemprov Jatim, Pemkot Surabaya, dan DPRD Kota Surabaya hadir untuk memastikan kebutuhan dasar korban segera terpenuhi, sekaligus mencari solusi jangka panjang yang sesuai regulasi,” ujar Cahyo saat meninjau lokasi bekas kebakaran di Jemur Wonosari, Jumat (19/9).
Menurut Politisi Partai Gerindra ini, Dinas Sosial Jatim juga memberikan bantuan berupa kebutuhan permakanan, peralatan sekolah, hingga layanan trauma healing yang berkolaborasi dengan Kementerian Sosial.
“Ini adalah wujud gotong royong antara pemerintah provinsi, kota, dan juga warga. Banyak tetangga yang bersedia menampung korban sementara di rumah mereka. Nilai kebersamaan ini luar biasa dan harus dijaga," ujar Cahyo.
Meski demikian, ada tantangan tersendiri karena rumah-rumah yang terbakar berdiri di lahan kontrakan. DPRD Jatim bersama pemkot akan mengecek regulasi dan berkomunikasi dengan pemilik lahan agar ada solusi yang bisa segera dilakukan tanpa menimbulkan konflik.
Sementara itu Kepala Bidang Siaga Bencana Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur Sukardi, menyampaikan bahwa pihaknya merespon cepat musibah kebakaran yang melanda wilayah Jemur Wonosari, Surabaya. Dia menegaskan bahwa kesiapsiagaan dan mitigasi bencana menjadi perhatian utama pemerintah.
“Di Dinas Sosial ada program Kampung Siaga Bencana (KSB), yang prinsipnya sama dengan Desa Tangguh Bencana di BPBD. Melalui program ini, masyarakat dibekali pengetahuan tentang bagaimana menghadapi bencana, meminimalisir risiko, serta mengelola kebutuhan saat berada di pengungsian maupun penampungan,” jelasnya.
Menurutnya, Dinsos Jatim siap memberikan dukungan logistik dan kebutuhan darurat lainnya bila dibutuhkan.
“Kami juga disupport dari BPBD provinsi untuk ketersediaan makanan. Namun, melihat respon masyarakat dan tokoh yang sangat luar biasa dengan gotong royong, bantuan-bantuan juga terus mengalir. Meski begitu, kami tetap siap memberikan support tambahan,” tegasnya.
Terkait dokumen administrasi warga yang ikut terbakar, Sukardi menjelaskan bahwa masyarakat terdampak diminta melaporkan melalui RT dan RW setempat untuk diteruskan ke kecamatan.
“Dokumen kependudukan akan dikoordinasikan dengan Disdukcapil, sementara untuk aset lain bisa dikomunikasikan dengan pihak kecamatan,” pungkasnya.
Pewarta: Supra