Wamen Ekraf Ajak DANA Godok QRIS Permudah Pembayaran Ekspor Pelaku Ekraf

Sabtu, 01/11/2025 - 17:02
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, menerima audiensi Dana Indonesia, Jakarta, Jumat (31/10/2025)

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, menerima audiensi Dana Indonesia, Jakarta, Jumat (31/10/2025)

Klikwarta.com, Jakarta - Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar menjajaki peluang kolaborasi dengan perusahaan dompet digital Dana dalam mengembangkan program pemberdayaan perempuan SisBerdaya dan penyandang disabilitas DisBerdaya. Wamen Ekraf juga menginginkan adanya pengintegrasian QRIS Bisnis dalam transaksi ekspor, memudahkan jenama lokal menerima pembayaran dari luar negeri.

“Banyak perempuan di KTP-nya tertulis ‘Ibu rumah tangga’, padahal mereka juga menjalankan usaha. Kita perlu dorong mereka untuk mengakui dirinya sebagai entrepreneur agar bisa mendapatkan akses dan fasilitas yang semestinya. Melalui program milik Dana, yaitu SisBerdaya, kita bisa berkolaborasi membangun kurikulum yang bisa meningkatkan kapasitas dan rasa percaya diri mereka, di dalamnya bisa memuat PR training, pitching, dan cara melihat peluang bisnis,” ujar Wamen Ekraf.

Dana merupakan perusahaan teknologi finansial nasional yang berkomitmen mendorong inklusi keuangan dan masyarakat tanpa uang tunai (cashless). Sejak 2023, Dana menjalankan program SisBerdaya dan DisBerdaya melalui pelatihan kewirausahaan digital, pendampingan profesional, serta kompetisi bisnis nasional. Program ini terbukti meningkatkan pendapatan peserta hingga 113 persen dalam enam bulan, menunjukkan dampak nyata terhadap ekonomi perempuan dan keluarga.

Wamen Ekraf turut menambahkan bahwa peran Kementerian Ekraf dalam kolaborasi ini tidak berhenti pada pemberian bantuan, melainkan mendorong kemandirian melalui pelatihan dan pendampingan berkelanjutan.

“Para pegiat usaha di sektor kreatif banyak yang sudah expert di bidangnya, dan menghasilkan produk yang sudah layak untuk diekspor, namun mereka tidak paham caranya. Itulah yang harus jadi fokus kita, bagaimana mendorong mereka agar bisa mandiri dan siap naik kelas, bukan sekedar memberikan bantuan yang sifatnya sementara,” ujar Wamen Ekraf.

Selain itu, Wamen Ekraf juga menyoroti peluang kolaborasi dengan Dana untuk memperluas akses pembayaran digital bagi pegiat ekraf di pasar internasional. Melalui poduk Dana Bisnis QRIS, pegiat usaha dapat menerima pembayaran non-tunai lintas negara, yang dinilai menjadi solusi konkret bagi penguatan IP Indonesia dan literasi keuangan digital para pegiat kreatif.

“Jenama lokal binaan kami yang sudah tampil di panggung internasional sering terkendala sistem pembayaran lintas negara. Kalau bisa menggunakan Dana QRIS, ini akan sangat membantu. Ini peluang kolaborasi yang bagus untuk memperluas sosialisasi dan mendorong lebih banyak pegiat kreatif Indonesia agar siap bersaing di pasar global,” ujar Wamen Ekraf.

Director of Communications and Government Relation Dana, Olavina Harahap, menyampaikan komitmen perusahaannya untuk terus meningkatkan kualitas program Sisberdaya dan Disberdaya melalui proses kurasi peserta yang lebih selektif serta sinergi dengan pemerintah. Upaya ini dilakukan agar program pengembangan kapasitas yang dijalankan Dana dapat memberikan dampak yang lebih luas dan berkelanjutan bagi pegiat usaha perempuan dan penyandang disabilitas.

“Kami memastikan peserta yang terpilih benar-benar memiliki komitmen dan potensi untuk berkembang. Harapannya kami dapat menyusun kurikulum bersama Kementerian Ekraf, serta kementerian terkait seperti KemenPPPA, agar program ini semakin relevan, berdampak nyata, dan menghasilkan kualitas yang lebih baik,” ujar Olavina.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Partnership Communications Lead Shella Natasha, Government Relation Senior Associate Ghaisani Ayuningtyas, Partnership Communications Associate Delia Pramesty Sukma.

Kontributor : Arif 

Berita Terkait