Malaikat Penjaga Tak Bersayap

Jumat, 14/07/2023 - 16:06
Sumber: Pixabay
Sumber: Pixabay

Oleh : Nisfah Harahap

Klikwarta.com - Siapapun bisa menjadi pahlawan tetapi dibalik itu semua hanyalah IBU pahlawan yang tiada tandingannya, dialah malaikat dalam hidupku wanita yang selalu tegar dalam menghadapi pahitnya kehidupan. Jika diibaratkan, sosok ibu ialah malaikat tak bersayap yang diturunkan Tuhan ke dunia. Menjadi seorang ibu bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Mengandung 9 bulan dan mempertaruhkan nyawanya ketika hendak melahirkan.

Bagiku, ibu adalah teman dan sahabat pertama untukku selamanya, serta sebagai rumah untuk pulang. Seseorang yang mengorbankan hidupnya untuk anaknya. Seseorang yang selalu memberikan yang terbaik untuk anaknya.

Ibu, sejak aku dititipkan kedalam rahimmu, sejak itulah kau sandang tanggung jawab besar, amanah dan titipan dari Tuhan. Engkau tetap kuat menghadapi beratnya cobaan mengandungku, tak ada rasa lelah membawaku kemana-mana di dalam perutmu. Bahkan saat melahirkanku, tak ada setetes pun air mata yang keluar dari matamu, meski rasa sakit yang kau rasakan tak dapat kubayangkan. Namun engkau tersenyum manis dan gembira menyambut kehadiranku di dunia ini.

Setelah aku lahir kedunia, engkau tetap tidak putus asa dan lelah mendengarkan tangisanku di malam hari. Tangisanku di tengah malam sering membangunkanmu, tidurmu tak lagi nyenyak, dan berat tubuhmu turun drastis. Di lelapnya tidurku pun kau masih menatapku dengan mengelus kepalaku. Sungguh kau adalah pahlawan yang abadi untukku.

Setiap kau memangkuku dalam pelukanmu. Ibu selalu mendoakan “Jadilah anak yang soleh ya nak, anak yang baik, pintar, cantik, dan membanggakan ayah dan ibu. Itulah seorang ibu yang tidak pernah lelah mendoakan anaknya.

Akupun mulai beranjak besar dan mulai sekolah. Di TK, setiap pagi tak lelah kau membuatkanku bekal ke sekolah, memakaikan baju, merapikan rambutku, dan juga memasangkanku sepatu. Semua itu kau lakukan tanpa mengeluh.

Saat masuk ke Sekolah Dasar, aku mulai nakal, di sekolah aku kerap sekali berkelahi dengan temanku yang usil. Bahkan aku pernah membuatmu kecewa dengan datang ke sekolahku bukan karena prestasiku tetapi karena tingkah laku yang nakal. Ibuku bukan seorang anak perwira atau jutawan. 

Beliau sosok yang sempurna di mataku. Tiada kata lelah yang terucap dari bibirnya ketika kami anak-anaknya merepotkannya setiap hari. Pagi, siang, sore dan malam dia bekerja mengurus kebutuhan rumah tangga hingga lelah seakan sudah menjadi pakaiannya. Setiap hari harus bangun sedini mungkin, menyiapkan sarapan untuk lima orang anaknya. Rutinitas itu tidak pernah sedikitpun membuatnya menyerah, demi membesarkan kami anak-anaknya.

Di usia yang terbilang tak muda lagi, dengan bekal sebuah keikhlasan, ibu mampu memberikan seribu pengorbanan dengan cinta. Bisa kita lihat, Ibu akan selalu menyambut hari indah kita dengan senyuman yang terlukis di wajahnya. Namun terkadang senyuman itu sering kali berubah jadi tangis karena aku melawan setiap perintahmu. Akan tetapi, perlu kau tahu, ibu.

Hatiku terasa sesak setiap kali aku melihat air mata jatuh di pipimu. Walaupun tak pernah sekalipun kau berniat menampakkannya kepadaku.
Tapi, itulah hal yang paling tak ingin kulihat di wajahmu. Sehingga aku berjanji mulai saat itu aku tak akan lagi membuat dirinya menangis karena perilaku ku. Bahkan ketika ibu marah dan kesal dengan perilaku yang kuperbuat. Tapi bagiku kemarahan itu adalah bukti nyata betapa pedulinya ibu kepadaku.

Disaat semua orang menghinaku dan mejauhi karena kekalahanku, tapi saat itu ibu tidak pernah menjauh ataupun malu untuk tetap bersamaku. Ibu selalu datang memberiku semangat dan juga membawa sejuta harapan. Aku pun tersadar, aku bukanlah apa-apa tanpamu.

Tidak ada kata menyerah bagi ibuku ketika memulai suatu pekerjaan sebelum berusaha semaksimal mungkin. Ibu selalu berkata “Di coba dulu, masalah berhasil atau gagal itu urusan terakhir”. Hingga hal itu tertanam kuat di dalam jiwaku. Nothing Impossible, artinya tidak ada yang tidak mungkin jika kita berusaha semaksimal mungkin. 

Sesulit apapun suatu pekerjaan, jika kita berusaha untuk menyelesaikannya semaksimal mungkin, maka semua akan menjadi mudah. Itu perkataan ibuku ketika aku hampir frustasi mengejar Perguruan Tinggi Negeri yang kuinginkan.

Kasih seorang ibu kepada anaknya tak akan pernah terbalaskan. Cinta seorang ibu sangatlah hidup bagiku. Tak ada yang bisa kulakukan selain doa indah kupanjatkan untukmu. Jika waktu bisa diulang kembali, takkan pernah sekalipun kulukai hatimu.

Mungkin dengan sifat keegoisanku, hatimu sering kali terluka. Tetapi tidak pernah sekalipun ku bermaksud untuk melukaimu. Hanya kata maaf yang bisa ku sampaikan kepada ibuku atas segala perbuatanku yang tidak baik terhadap dirinya.

Aku tahu kau sangat peduli padaku. Aku sadar kau telah mendidikku, membesarkanku dengan baik hingga tumbuh seperti saat ini. Aku juga sangat sadar bahwa aku sangat membutuhkanmu agar selalu tetap berada di sampingku, memberi semangat agar aku tetap berada di jalan yang benar.

Aku tak akan bisa membalas semua pengorbanan yang ibu berikan selama hidupku. Aku tau bukan materi yang ibu harapkan, akan tetapi kebahagiaan untukku lah yang kau inginkan. Dan aku akan berusaha untuk menjadi harapan terbaik yang ibu miliki.

Sekali lagi maafkan putri kecilmu yang selalu membuat buku baru atas kata-kata kasarku yang membuat sakit hatimu. Terimakasih banyak ibu atas apa yang kau berikan untuk ku selama ini. Kamu memang sungguh malaikat penjaga yang di utus Tuhan untukku. 
Aku Menyayangimu IBU. 

Tags

Related News