TERBAIK 1 NASIONAL: Kemenko Pemberdayaan Masyarakat Berikan Mandaya Award untuk UKSW

Senin, 20/10/2025 - 10:17
Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kewirausahaan UKSW Profesor Eko Sediyono saat menerima penghargaan Peringkat 1 Mandaya Award 2025 dari Menko Pemberdayaan Masyarakat

Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kewirausahaan UKSW Profesor Eko Sediyono saat menerima penghargaan Peringkat 1 Mandaya Award 2025 dari Menko Pemberdayaan Masyarakat

Klikwarta.com, Salatiga - Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) kembali menegaskan kiprahnya sebagai kampus yang berdampak. Kali ini, UKSW berhasil meraih Terbaik 1 Nasional Mandaya Award 2025 untuk kategori Perguruan Tinggi Swasta (PTS), untuk prestasi “Capaian Praktik Baik Pemberdayaan Masyarakat Inspiratif dan Berdampak bagi komunitas, lingkungan sosial dan ekologis di sekitar”. Penghargaan ini diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia.

Penganugerahan dilakukan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar dan diterima oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kewirausahaan UKSW Profesor Eko Sediyono, di Jakarta, Kamis (16/10). Turut mendampingi Profesor Eko Sediyono adalah Direktur Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) UKSW, Profesor Hindriyanto Dwi Purnomo.

Mandaya Award merupakan penghargaan tertinggi di tingkat nasional dalam bidang pemberdayaan masyarakat, penghapusan kemiskinan, dan peningkatan kesejahteraan. Tahun ini terdapat sembilan kategori penghargaan antara lain Pemerintah Daerah, Mitra Non-Pemerintah, Penggerak Akar Rumput, dan Perguruan Tinggi yang terbagi menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan PTS.

Konsistensi misi pemberdayaan masyarakat

Profesor Hindriyanto Dwi Purnomo yang dihubungi secara online, menjelaskan bahwa capaian terbaik 1 nasional ini merupakan hasil konsistensi universitas dalam menjalankan misi pemberdayaan masyarakat yang sejalan dengan nilai-nilai UKSW.

“Kami bersyukur UKSW meraih peringkat pertama Mandaya Award untuk kategori PTS. Ini menjadi bukti bahwa berbagai program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan UKSW selama ini diakui memberikan dampak nyata. Penghargaan ini adalah bonus dari komitmen panjang UKSW dalam mendampingi dan memberdayakan masyarakat,” ungkap Guru Besar di bidang Ilmu Teknik Elektronika dan Informatika ini.

Proses seleksi penghargaan ini berlangsung sejak Agustus 2025. UKSW melalui DRPM melakukan self-assessment dan mengunggah portofolio program pemberdayaan yang dijalankan. Setelah dinyatakan lolos tahap awal, UKSW masuk dalam nominasi nasional dan diundang untuk melakukan presentasi di hadapan dewan juri.

Dua fokus utama

Dalam presentasinya, UKSW menyoroti dua fokus utama, yakni program pemberdayaan masyarakat meliputi penelitian dan pengabdian masyarakat, dalam hal peningkatan kualitas hidup dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Beberapa program unggulan UKSW adalah Program Salatiga Anti Stunting (SAS) hasil kolaborasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi (FISKOM) dan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) dengan Pemerintah Kota Salatiga yang mengusung pendekatan komprehensif, tidak hanya dari aspek gizi, tetapi juga edukasi keluarga dan masyarakat untuk menurunkan angka stunting.

Lainnya adalah Program Desa Wisata Perdamaian, hasil kolaborasi Fakultas Interdisiplin (FID), Fakultas Teknologi Informasi (FTI), dan Fakultas Teologi, yang memanfaatkan kekayaan sosial dan budaya untuk wisata edukatif. Salah satu wilayah dampingan, Dusun Srumbung Gunung, bahkan masuk dalam daftar 300 wisata kreatif di Indonesia.

Program lainnya adalah Akademi BUMDes dan pendampingan UMKM, yang berfokus pada peningkatan kapasitas pengelola BUMDes serta pemberdayaan wirausaha kecil seperti petani kopi di Ngaduman dan masyarakat di Desa Bajo, Blora, yang dilakukan oleh Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB).

Bermitra dengan United States Agency for International Development (USAID), UKSW juga melakukan program unggulan lainnya yaitu peningkatan ekosistem sanitasi air bersih, meliputi peningkatan akses sanitasi dan air bersih, serta penguatan kapasitas UMKM di sektor sanitasi di wilayah Jawa Tengah.

Sejalan dengan pemerintah

Beragam inisiatif ini menunjukkan keberlanjutan dan inovasi UKSW dalam menjawab kebutuhan masyarakat melalui kegiatan penelitian dan pengabdian yang terintegrasi.

“Dengan penghargaan ini, semakin kuat keyakinan kami bahwa program-program UKSW sejalan dengan arah kebijakan pemberdayaan pemerintah. Ke depan, kami akan terus memperluas jangkauan dan dampak program agar semakin memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” tambah Profesor Hindriyanto.

Capaian Terbaik 1 Nasional Mandaya Award 2025 ini sekaligus menjadi penegasan peran UKSW sebagai perguruan tinggi yang tidak hanya berorientasi pada pengembangan ilmu, tetapi juga berkomitmen pada pemberdayaan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan, sesuai dengan semangat UKSW Berdampak.

Prestasi ini menunjukkan komitmen UKSW untuk berperan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan nomor 3 kehidupan sehat dan sejahtera, nomor 4 pendidikan berkualitas, serta ASTA CITA nomor 2 penguatan pertahanan dan keamanan nasional dan nomor 4 pengembangan sumberdaya manusia dan kesetaraan gender.

Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 65 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 34 Prodi Unggul dan A. Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai “Creative Minority” yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat

Berita Terkait