Sosialisasi Pemilu 2024, Wabup Didik Ajak Masyarakat Tidak Golput

Senin, 31/10/2022 - 15:43
Wabup Malang, Didik Gatot Subroto, saat menjadi narasumber pada sosialisasi pemilu, di Kecamatan Jabung, Senin (31/10/2022).

Wabup Malang, Didik Gatot Subroto, saat menjadi narasumber pada sosialisasi pemilu, di Kecamatan Jabung, Senin (31/10/2022).

Klikwarta.com, Kabupaten Malang - Wakil Bupati (Wabup) Malang, Didik Gatot Subroto, mengajak masyarakat berperan aktif mensukseskan Pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang.

Hal ini disampaikan Didik, saat menjadi narasumber pada sosialisasi peran demokrasi bagi masyarakat dalam mensukseskan pemilihan umum dan pemilihan tahun 2024 Kabupaten Malang, di aula Kantor Camat Jabung, Senin (31/10/2022) pagi.

Hadir pada acara tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Malang, Darmadi, Camat Jabung dan tokoh agama, serta tokoh masyarakat Jabung.

Menurut Didik, tahun 2023 mendatang adalah tahun politik. Karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang berharap agar semua bisa menempatkan diri pada porsinya masing-masing.

“Kepada para ASN dan Kepala desa wajib netral. Terkait pilihannya sendiri ya untuk suaranya sendiri,’ ucap Wabup Didik.

Prinsip dasar dari pemilihan ini, kata dia, untuk mendorong warga masyarakat agar tidak golput. Sebab, proses dari pemilihan umum juga terdapat biaya yang sangat tinggi, serta menguras tenaga dan pikiran.

Ia menjelaskan, pemilihan umum yang akan diselenggarakan tahun 2024 mendatang, tentu tahun 2023 sudah dimulai persiapan untuk pemilihan legislatif, DPD dan juga pemilihan presiden.

Oleh karena itu, ia berharap, di tahun 2023 yang merupakan tahun politik, semua pihak bisa menempatkan diri masing-masing. Tokoh masyarakat dan tokoh agama diminta agar bisa menjadi pendingin suasana di lapangan.

Tak lupa pula Wabup Didik mengajak peran serta masyarakat untuk aktif, agar tak terjadi hal yang tidak di inginkan, misalnya golput. Sebab jika hasil golput tinggi maka nantinya akan menjadi masalah.

“Butuh waktu untuk proses penyatuan dan orientasinya, minimal 1 tahun karena di Indonesia terdapat 37 Provinsi. Hal ini cukup berat. Oleh sebab itu saya minta kepada tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk ikut bersama mendukung proses tahun politik pada tahun 2023", demikian Didik.

(Pewarta : Asral)

Related News