Covid-19 Masih Ada, Tingkatkan Protokol Kesehatan dan Vaksinasi

Senin, 18/07/2022 - 15:00
ilustrasi
ilustrasi

Oleh: Namira Eka Saraswati

Kasus positif Covid-19 masih sering kita temui di sekitar kita. Melaksanakan protokol kesehatan dan mendapat vaksinasi lengkap adalah kunci bagi kita untuk terhindar dari berbagai varian virus corona.

Setelah sempat mengalami penurunan kasus aktif, Covid-19 kembali menunjukkan tren peningkatan jumlah pasien positif. Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa gelombang baru infeksi Covid-19 menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir. Hal ini dikarenakan virus ini berjalan bebas dan banyak negara tidak efektif untuk mengelola beban penyakit berdasarkan kapasitasnya, baik dari segi rawat inap untuk kasus akut maupun peningkatan jumlah orang dengan kondisi pasca covid, yang sering disebut sebagai long covid.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Prof. Wiko Adisasmito mengatakan bahwa long covid adalah gejala sakit berkepanjangan yang diderita setelah tes Covid-19 menunjukkan hasil negatif. Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) bidang Kebijakan Kesehatan dan Adjunct Professor di bidang Infectious Disease and Global Health oleh Tufts University ini menambahkan bahwa pasien yang menderita long covid tidak akan menularkan Covid-19 kepada mereka yang ada di sekitarnya.

WHO menjelaskan bahwa beberapa orang mungkin mengalami efek jangka panjang Covid-19, baik mereka yang memerlukan rawat inap atau tidak. Efek jangka panjang ini termasuk kelelahan, gejala pernapasan, dan gejala neurologis. Long covid disebabkan oleh beberapa hal seperti kerusakan jaringan tubuh akibat virus Corona, terganggunya respons imun, gangguan syaraf, dan juga karena kondisi psikologis masing-masing individu.

Diketahui bahwa kasus global Covid-19 meningkat sebesar 30% dalam dua minggu terakhir. Menurut Direktur Kedaruratan WHO Michael Ryan peningkatan kasus global ini sebagian besar dikarenakan munculnya sub-varian Omicron BA.4, BA.5 dan juga karena pencabutan beberapa kebijakan kesehatan masyarakat dan langkah-langkah sosial. Dengan munculnya sub-varian Omicron BA.4, dan BA.5, WHO menekankan perlunya mengurangi penularan virus karena implikasi dari pandemi yang disebabkan oleh virus pernapasan baru tidak akan sepenuhnya dipahami.

Sesuai arahan dari WHO, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan seluruh masyarakat perihal keharusan memakai masker baik di dalam ataupun di luar ruangan. Presiden Jokowi juga menegaskan untuk terus melakukan vaksinasi booster. Vaksinasi booster harus terus ditingkatkan di kota-kota dengan interaksi masyarakat yang tinggi. Oleh sebab itu, Presiden Jokowi meminta bantuan kepada Pemerintah Daerah, baik itu tingkat Provinsi, Kota/Kabupaten serta TNI/Polri untuk terus memberikan dukungannya dalam pelaksanaan vaksinasi booster kepada masyarakat.

Pelaksanaan program vaksinasi di Indonesia telah dilakukan sejak Januari 2021. Selama pelaksanaannya, pemerintah telah menyuntikkan vaksin Covid-19 pertama sebanyak 201.740.862 dosis vaksin. Selanjutnya untuk vaksinasi dosis kedua, telah disuntikkan 169.278.449 dosis vaksin kepada masyarakat. Kemudian vaksinasi dosis ketiga, atau vaksinasi booster yang mencapai 51.648.769 dosis, yang artinya vaksinasi booster baru sekitar 24,5% dari total target vaksinasi.

Rendahnya presentase pemberian dosis vaksinasi booster kepada masyarakat, adalah hal yang sangat disayangkan. Hal ini dikarenakan 81% total kasus aktif Covid-19 ini akibat dari Covid-19 subvrian BA.4, dan BA. 5. Hal ini diperparah karena Jakarta sebagai ibukota negara, 100% kasus aktif Covid-19 berasal dari varian ini.

Covid-19 subvarian BA.4 dan BA.5 ini sendiri sudah ditemukan di banyak negara. Untuk Indonesia sendiri per 9 Juli 2022, kasus positif Covid-19 terkonfirmasi mencapai 19.855 kasus dengan penambahan kasus positif harian mencapai 728 kasus.  Hal yang sangat mengkhawatirkan mengingat pada Mei 2022 yang lalu sempat terjadi pelonggaran kebijakan penggunaan masker di area terbuka karena pertimbangan tren penurunan kasus aktif Covid-19 di Indonesia.

Kenaikan kasus aktif Covid-19 saat ini merupakan peringatan keras bagi seluruh umat manusia di berbagai belahan dunia. Pandemi Covid-19 yang sempat diprediksi akan menjadi endemi belum menunjukkan hasil seperti yang diharapkan. Penting bagi setiap masyarakat untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan untuk terhindar dari berbagai varian yang muncul ataupun yang mungkin muncul di masa mendatang.

Pelakasanaan protokol kesehatan harus menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat sehari-hari. Kebiasaan mencuci tangan adalah hal yang tidak boleh hilang, karena  mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer dapat menjadi cara untuk meminimalisir diri  terhindar dari Covid-19 ataupun penyakit lainnya akibat virus dan kuman yang berada di tangan.

Kemudian memakai masker sebagai cara untuk terhindar dari Covid-19. Penggunaan masker yang benar dengan menutupi hidung dan mulut akan melindungi diri dari Covid-19 serta menjaga diri  dari debu-debu yang berada di udara. Menjaga jarak saat beraktivitas di dalam dan luar ruangan juga menjadi cara jitu untuk terbebas dari Covid-19. Paparan droplets virus akibat orang yang batuk, bersin, ataupun bicara dapat dihindari bila masyarakat menjaga jarak setidaknya sejauh 1 meter dengan orang lain.

Menjauhi kerumunan serta mengurangi mobilitas adalah bagian dari protokol kesehatan yang juga harus menjadi kebiasaan dan gaya hidup masyarakat. Menghindari keramaian dengan tetap berdiam diri di rumah bila tidak ada aktivitas mendesak harus terus digalakkan. Pasalnya virus corona dapat menyebar dan menginfeksi seseorang dengan sangat cepat, bila masyarakat tidak bertemu dengan banyak orang, maka resiko diri dan keluarga tertular Corona menjadi kecil.

Pelaksanaan protokol kesehatan ditambah vaksinasi Covid-19 secara lengkap akan menjadi penangkal dari penyebaran virus Covid-19. Tak lupa pula menjaga kesehatan dengan istirahat yang cukup dan mengkonsumsi makanan bergizi akan membuat daya tahan tubuh meningkat sehingga lebih siap untuk menghadapi berbagai varian Covid-19. Semoga pandemi ini benar-benar berakhir sesegera mungkin, dan kita bisa bertemu kembali dengan orang lain tanpa menggunakan masker lagi.

*)Penulis adalah kontributor untuk Pertiwi Institute

Related News