Ketua MUI : Demi Masa Depan Bangsa, Gunakan Hak Pilih Pada 17 April 2019

Kamis, 04/04/2019 - 17:18
Ketua Majelis Ulama Indonesia Provinsi Bengkulu Prof Dr Rohimin
Ketua Majelis Ulama Indonesia Provinsi Bengkulu Prof Dr Rohimin

Klikwarta.com - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bengkulu Prof Dr Rohimin mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya pada 17 April 2019 nanti. Hal itu karena hak pilih akan menentukan masa depan bangsa. 

"Saya mengimbau dan mengajak masyarakat se Provinsi Bengkulu agar menggunakan hak pilih, demi kelangsungan masa depan bangsa dan negara," kata Prof Dr Rohimin di Bengkulu, Kamis (4/4/2019).

Rohimin yang juga Direktur Pasca Sarjana IAIN Bengkulu ini mengingatkan masyarakat agar mewaspadai berbagai bentuk ideologi yang berpotensi memecah belah persatuan bangsa. "Dengan pemilu ini mari kita perkuat, kita waspadai dan kita lawan berbagai ideologi yang dapat memecah belah persatuan bangsa, ideologi kita dalam berbangsa jelas yakni Pancasila," katanya.

Selain itu, Rohimin tak lupa mengingatkan agar pemilu 2019 kali ini diawasi dan dikawal bersama-sama. Sebab, tanggung jawab suksesnya pemilu tidak hanya kepada KPU dan Bawaslu saja, namun juga menjadi tanggung jawab semua elemen masyarakat. 

"Pemilu ini kita awasi bersama, kita sukseskan, tidak hanya KPU dan Bawaslu saja yang bertanggung jawab, tetapi semua elemen masyarakat, dengan demikian saya tegaskan, pemilu sukses adalah tanggung jawab kita semua," imbuhnya.

Terkait pelaksanaan pemilu, Rohimin mengingatkan bahwa masyarakat yang memiliki hak pilih wajib mencoblos 5 kertas suara. Lima kertas suara itu yaitu untuk wakil rakyat di DPRD kabupaten atau kota, untuk wakil rakyat di DPRD provinsi, untuk wakil rakyat di DPR RI, untuk wakil rakyat di DPD RI dan memilih presiden juga wakil presiden. 

Sementara menyinggung soal potensi konflik, Rohimin juga mengimbau agar para peserta pemilu juga tim suksesnya agar jangan menggunakan tempat ibadah sebagai tempat berpolitik. "Mari kita jaga tempat ibadah dari aktivitas politik, jangan jadikan tempat ibadah untuk berpolitik," tutup Rohimin. (Rls)

Related News