
Danlanud Soewondo Saat Lakukan Penanganan Cepat Berkolaboratif Bersama Unsur Terkait.
Klikwarta.com, Medan — Situasi darurat Kembali terjadi di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara, setelah sebuah pesawat Saudia Airlines nomor registrasi SV-5688 yang mengangkut jamaah haji melakukan pendaratan darurat akibat informasi yang diterima pilot terkait dugaan ancaman teror bom. Pesawat yang mengangkut sebanyak 376 jamaah haji dari Jeddah-Muscat-Surabaya, langsung mendapat penanganan intensif dari aparat keamanan gabungan TNI-Polri dan Avsec Bandara. Sabtu (21/6/2025).
TNI Angkatan Udara melalui Lanud Soewondo bergerak cepat dengan mengerahkan kekuatan penuh untuk mengamankan area bandara. Kerjasama berbagai instansi dari TNI-Polri, Pemda, Basarnas, Managemen Bandara, Otoritas Bandara, KKP dan instansi terkait lainnya berkolaborasi melakukan evakuasi secara cepat dan tertib terhadap seluruh penumpang.
Diketahui, dari total penumpang, terdapat 196 jamaah laki-laki dan 180 jamaah perempuan yang segera diarahkan menuju Gate 1 Kedatangan Internasional untuk menjalani body checking dan pemeriksaan barang bawaan melalui mesin X-Ray.
Personel Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) dari Wing III Kopasgat dan Batalyon 469 Kopasgat turut membantu proses evakuasi dari pesawat, sementara personel Lanud Soewondo mengamankan perimeter bandara dan mendukung kelancaran penanganan.
Komandan Lanud Soewondo, Kolonel Nav Sonni Benny Simanjuntak, M.Si. (Han)., menjelaskan bahwa pilot meminta divert ke Bandara Kualanamu akibat mendapatkan informasi ancaman bom. Sehingga Komando Sektor (Kosek) I Medan dan Airnav bekerjasama dalam memonitor dan mengarahkan pesawat mendarat di Bandara Kualanamu dan parkir di isolated area.
“Seluruh prosedur penanganan kami jalankan sesuai dengan SOP. Karena informasi yang diterima kemudian diklasifikasikan sebagai ancaman bom, maka kami tindak lanjuti secara serius sebagai situasi emergency,” ujar Danlanud.
Setelah dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh, tidak ditemukan adanya bahan peledak atau benda mencurigakan di dalam pesawat maupun bagasi penumpang.
Hingga saat ini, situasi di Bandara Kualanamu dalam kondisi aman dan terkendali. Seluruh penumpang telah berhasil dievakuasi tanpa insiden, dan tim gabungan masih terus melakukan penyisiran serta pemeriksaan lanjutan sebagai langkah antisipatif.
Peristiwa ini merupakan insiden kedua dalam sepekan yang ditangani oleh TNI AU bersama unsur lainnya di Bandara Kualanamu. Sebelumnya, Selasa (17/6/2025), pesawat Saudi Arabian Airlines SVA-5276 juga melakukan divert ke Medan akibat informasi ancaman serupa. Penanganan cepat dan kolaboratif antara seluruh unsur terkait menjadi bagian dari upaya TNI AU dalam menjamin keamanan penerbangan dan wilayah udara nasional.***
(Kontributor : Novian)