Kolaborasi Dinas PPO Manggarai dan BPMP NTT Wujudkan Inovasi Pendidikan Melalui Gelar Bimtek ARKAS Dan SIPLah 

Rabu, 17/07/2024 - 22:41
Kolaborasi Dinas PPO Manggarai dan BPMP NTT

Kolaborasi Dinas PPO Manggarai dan BPMP NTT

Klikwarta.com, MANGGARAI - Salah satu inovasi yang diungkapkan dalam episode ke-16 Merdeka Belajar adalah pengembangan Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (ARKAS) sebagai platform tunggal untuk proses perencanaan, penganggaran, dan pelaporan di semua satuan pendidikan. 

ARKAS versi 4, yang kini telah diluncurkan oleh Kemendikbudristek, menjanjikan kemudahan, kenyamanan, dan keamanan yang lebih tinggi dalam pengelolaan dana pendidikan.

Sebagai langkah lanjutan dari inisiatif Merdeka Belajar Episode ke-16, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus mengakselerasi peningkatan pendanaan bagi satuan pendidikan di Indonesia.

Melalui upaya ini, Kemendikbudristek telah merancang kebijakan untuk memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam penggunaan dana, serta menyalurkan dana secara langsung ke rekening satuan pendidikan.

Untuk mendorong pemanfaatan ARKAS versi 4 yang lebih efektif dan efisien, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Nusa Tenggara Timur(NTT) menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penggunaan Platform ARKAS dan SIPLah,bertempat di SDK Ruteng 2, Rabu 17 Juli 2024.

BPMP Provinsi Nusa Tenggara Timur menjadi salah satu yang menggelar kegiatan tersebut, dengan fokus pada pemanfaatan fitur rencana belanja pada ARKAS dan SIPLah bagi Dinas Pendidikan dan Satuan Pendidikan tahun 2024.

Perwakilan BPMP NTT, Bening Widy Hartanti menyampaikan bahwa BPMP NTT selalu siap untuk berkolaborasi dengan dinas Pendidikan Kabupaten Manggarai dan mendampingi satuan Pendidikan.

“Pertemuan ini bertujuan untuk kita bersama membangun kolaborasi dengan Dinas Pendidikan Kab/Kota. Apabila nanti terjadi proses internalisasi mengenai bagaimana ARKAS diimplementasikan di satuan pendidikan, Balai Penjaminan Mutu akan bertugas melakukan penjaminan mutu terkait dengan perencanaan yang sudah siap untuk mendampingi proses tersebut.” ujar staf BPMP NTT,Bening.

Selain itu,Bening  menjelaskan bahwa kegiatan Bimtek hari ini dilakukan karena masih banyak sekolah yang progres pelaporan dana BOS tahap satu  masih dibawah 50% .

"Jadi kalau tahap satu belum mencapai 50% maka penyaluran untuk tahap kedua tidak bisa dilakukan", tegas Bening sapaan akrabnya.

Jadi,kegiatan Bimtek ini bertujuan untuk membantu operator dan bendahara BOS supaya bisa menyelesaikan laporan tahap satu,sehingga penyaluran tahap duanya bisa berjalan dengan lancar.

Selain itu kata Bening,masih banyak sekolah yang belum berbelanja melalui SIPlah.Padahal,banyak kemudahan dan  manfaat yang didapatkan.

"Biasanya mereka sering beralasan karena mahal dan  belum banyak yang berjualan di SIPlah.Sehingga kalau tidak ada saingan,bisa dimonopoli harga.Makanya kita sarankan kepada pengelola PAUD,Operator dan Bendahara BOS yang mengikuti kegiatan Bimtek hari ini supaya bisa mereka mendata toko-toko yang biasa mereka belanja itu untuk mendorong toko-toko tersebut mendaftar di SIPlah",tutup Bening.

Sementara,Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Manggarai,Wensislaus Sedan kepada media menjelaskan bahwa mengurus pendidikan harus berkolaborasi.Jadi,semua komponen wajib terlibat untuk bersama-sama kita melihat kemajuan ataupun perkembangan yang ada di sekolah.

"Soal ini adalah berkaitan dengan pengelolaan BOS.Artinya tanggungjawab pengelolaan BOS ini bukan hanya tanggungjawab pemerintah Kabupaten saja.Tetapi semua stakeholders punya peran untuk sama-sama mendampingi sekolah supaya mengelola BOS secara baik dan benar sesuai dengan ketentuan",jelas Wens.

Sekolah-sekolah yang diundang hari ini adalah sekolah-sekolah yang progres pelaporan BOS secara online masih dibawah 50%.

"Kami berkolaborasi dengan Balai Penjamin Mutu Pendidikan(BPMP) untuk  melakukan pendampingan terhadap sekolah-sekolah ini supaya mereka pada perencanaan BOS untuk pembuatan ARKAS ditahap dua tidak lagi mengalami kesulitan",terangnya lagi.

Karena itu menjadi persyaratan penyelesaian pelaporan pertanggungjawaban ditahap sebelumnya itu menjadi syarat untuk bisa melakukan perencanaan atau penganggaran untuk tahun yang kedua.

"Saya berharap,teman-teman yang mengikuti kegiatan Bimtek hari ini tentu kesenjangan-kesenjangan terutama berkaitan dengan pelaporan penggunaan dana BOS secara online ini bisa diminimalisir.Sekarang ini,teman-teman BPMP melatih dulu fasilitator daerah yang nantinya berperan mendampingi teman-teman bendahara di sekolah supaya kesulitan pelaporan penggunaan dana BOS secara online bisa diatasi", ungkapnya.

Koordinator: Kordian

Related News