Bupati Batu Bara : "Kawasan Industri Berdiri Bila Masyarakat Merespon"

Minggu, 23/02/2020 - 02:26
Bupati Batu Bara Ir Zahir M.AP pada Saat memberikan Sambutan di Acara Pelantikan 12 Devisi Gemkara.
Bupati Batu Bara Ir Zahir M.AP pada Saat memberikan Sambutan di Acara Pelantikan 12 Devisi Gemkara.

Klikwarta.com, Batu Bara - Untuk mempercepat pembangunan harus digencot PADnya. Menggenjot PAD termasuk menerima proyek strategis nasional di Kabupaten Batu Bara seperti kawasan industri dan kilang minyak dan gas di Kuala Tanjung Kabupaten Batu Bara.

Demikian disampaikan Bupati Batu Bara Ir. H. Zahir MAP pada pelantikan pengurus 12 Divisi Gemkara Kecamatan Se Kabupaten Batu Bara di Pantai Sojono (Perjuangan) Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara,Sabtu (22/02/2020) petang.

Namun diingatkan Bupati, meski telah ditetapkan sebagai proyek strategis nasional namun investor baru mau masuk  bila masyarakat mendukung pembangunan.

"Seperti pembebasan lahan untuk kawasan industri yang harus disetujui warga pemilik tanah", terang Zahir.

Dikatakan Bupati, warga harus bersedia menyerahkan surat tanahnya kepada pemerintah untuk dinilai dan ditetapkan harganya.

"Bila masyarakat tidak melaksanakan itu dipastikan investor tidak mau masuk", imbuhnya.

Terkait Penlok (penetapan lokasi) yang sudah bolak balik diminta Pelindo I namun tetap belum dapat diberikan Pemkab Batu Bara. Dikatakan Bupati, apabila lahan telah tersedia dan telah diganti rugi  maka Pemkab Batu Bara akan mengeluarkan Penlok.

"Penlok tidak akan kita serahkan meski Pelindo telah minta sebelum jelas lokasinya dan telah dilakukan pembebasan lahan masyarakat  melalui pembayaran ganti rugi", tegas Zahir.

Bupati meminta agar Gemkara ikut berperan dengan memberi pengertian dan pemahaman kepada masyarakat yang tanahnya terkena proyek pembangunan Pelindo agar betsedia menyerahkan surat tanahnya untuk dinilai.

Bupati kembali mengingatkan, Belawan dan Aceh juga ingin lokasi industri ditetapkan didaerahnya.

"Mereka meminta itu karena kawasan industri jelas menguntungkan daerah dan masyarakat", sebutnya.

Untuk kawasan industri  kilang minyak dan gas saja butuh 25.000 orang belum lagi kawasan industri yang akan membutuhkan 80.000 pekerja.

Ditegaskan Bupati, kuota tenaga kerja akan diutamakan diisi putra Batu Bara. Namun tidak sebesar itu pengangguran di Batu Bara sehingga kekurangannya akan direkrut dari wilayah sekitar Batu Bara dan dari wilayah provinsi Sumatera Utara.

Bupati Batu Bara Ir. H. Zahir, MAP dalam bimbingannya kepada pengurus yang dilantik menyebutkan ketika melakukan perjuangan tentu ada akhirnya. Gemkara telah selesai menyampaikan.

Sekarang bagaimana mengisi pembangunan dan memberi masukan kepada pemerintah. Ini dapat dilakukan mulai dari Musrenbang desa kemudian musrenbang kecamatan dan kabupaten serta provinsi.

"Saya berharap Gemkara ada pada setiap tingkatan musrenbang tersebut", pungkas Bupati.

Pada kegiatan tersebut, PB Gemkara  melantik 12 Divisi Gemkara se Kabupaten Batu Bara demi konsolidasi hingga ke akar rumput  dan berjalannya program kerja.

Ketua Umum Pengurus Besar Gerakan Masyarakat Menuju Kemakmuran Batu Bara (PB Gemkara) Drs. Khairul Muslim mengatakan memberi amanah untuk selalu bertanggungjawab mendukung pembangunan dan membackup kepemimpinan Zahir sebagai Bupati.

"Jaga soliditas harmonisasi dan jauhkan tindakan kejahatan terlebih Narkoba", tegas Khairul Muslim kepada segenap pengurus Gemkara.

Ketum mempersilahkan Kapolres menangkap pengurus dan anggota Gemkara yang terlibat Narkoba. Ketum juga mempersilahkan Dandim menangkap pengurus atau anggota yang terlibat upaya disintegrasi bangsa.

Kita harap Bupati dan DPRD Batu Bara membuat regulasi memproteksi pemuda BB dalam memperebutkan lowongan kerja di Batu Bara sehubungan dihajikannya Batu Bara khususnya wilayah Kuala Tanjung sebagai kawasan industri.

Prof H. DR. OK Saidin, M.Hum, Ketua Dewan Pembina Gemkara mengatakan jika Gemkara yang berdiri beberapa waktu lalu memiliki harapan dan keinginan sama serta ' musuh bersama' yang ingin terus mempertahankan wilayah Batu Bara tetap bagian dari Kabupaten Asahan.

Bertolak dari kajian sejarah wilayah Batu Bara, Saidin mengatakan dalam beberapa pertemuan diputuskan membentuk kabupaten sendiri melalui gerakan masyarakat menuju kabupaten Batu Bara (Gemkara).

Dalam memaparkan sejarah perjuangan kabupaten Batu Bara dengan Gemkara sebagai motornya, Saidin sama sekali tidak menyebut nama OK Arya Zulkarnain yang merupakan Ketum Gemkara yang menghantarkan terbentuknya Kabupaten Batu Bara.

Ketua DPRD Batu Bara M. Syafi'i, SH menyambut hangat pelantikan 12 pengurus Divisi Gemkara kecamatan. 

"Terus berjuang menggalang persatuan. Semua kritikan dan saran dari Gemkara sangat kami harapkan", ujar Syafi'i.

Apabila dalam menjalankan tupoksinya Gemkara membutuhkan peran DPRD tentu akan kami sikapi.

Kapolres Batu Bara AKBP Ikhwan Lubis, SH. MH mengharapkan pelantikan 12 Divisi Gemkara kecamatan mewujudkan  sinergitas baik dengan Polres Batu Bara untuk menciptakan kamtibmas dan mendukung pembangunan di Kabupaten Batu Bara.

"Harapan kedepan kiranya dengan dilantiknya pengurus Divisi kecamatan Gemkara melahirkan  rasa tanggungjawab membesarkan Gemkara diwilayahnya masing masing hingga ke desa dan kelurahan", tutup Kapolres Batu Bara.

(Muhamad Yusuf)

Related News