Oleh : Lidia Pratama Febrian
Klikwarta.com - Terpampang palang bertulis Pasar Kemiri Muka, tepat berada dibagian depan kawasan pasar tradisional ini. Pasar tradisional Kemiri Muka berdiri sejak lama, keberadaannya menopang tonggak perekonomian sebagian warga Depok dan sekitarnya. Dari anak muda hingga orang tua mengantungkan nasib mereka dari hasil dagangan yang berhasil dijual.
Semua bergegas dan sibuk dengan tentengannya masing-masing, menata satu-per satu barang dagangan yang siap diperjualbelikan. Mereka tampak sumbringah di awal pagi yang cerah, menatap lalu lalang pembeli yang berdatangan. Menunggu kehadiran para ibu-ibu yang siap membeli sayur-sayuran serta ikan dan ayam.
Sesekali mereka tertawa dan tampak bermenung, entah karena dagangannya belum terjual atau memang sepi pembeli. Seperti pasar tradisional pada umumnya tak jarang para penjual juga saling teriak dan bersaut-sautan untuk menjajakan barang dagangnya. Merayu pembeli berharap datang menghampiri, hal ini tentu jarang kita temui di pasar-pasar modern saat ini. Merayu dengan berbagai kata seperti, boleh, mampir dulu bu, dan sebagainya seolah sudah lumrah di telinga kita ketika datang ke pasar tradisional, teknik marketing berjualan yang turun-temurun tentunya.
Beberapa warga datang untuk membeli kebutuhan sehari-hari, jika dibandingkan pasar modern pasar tradisional justru lebih menarik para pembeli. Selain harga tiap dagangan relatif murah ditambah dengan hasil panen seperti sayur, buah dan juga ikan tampaknya jauh lebih segar karena langsung dari para petani dan nelayan tentunya.
Seolah tak terlindas oleh zaman kehadiran pasar ini masih menjadi favorit masyarakat, tak hanya hadir sebagai tempat jual beli namun juga silaturahmi antara masyarakat daerah kawasan Depok. Berbagai kebutuhan diperjualkan di sini, mulai dari perkakas rumah tangga, keperluan alat dapur hingga mainan anak-anak.
Meski pasar tradisional ini terletak tepat di belakang Depok Mall, masyarakat masih menjadikan tempat ini sebagai tujuan untuk membeli kebutuhan pangan dan papan sehari-hari. Kondisi Pasar Kemiri Muka saat ini tampak cukup memprihatinkan, dengan beberapa akses jalan yang berlubang, hingga genangan air yang tak pernah hilang oleh hujan. Walaupun begitu tetap saja bukan penghalang masyarakat untuk melakukan aktivitas jual beli tentunya.
Seiring kemajuan zaman nyatanya hingga kini Pasar Kemiri Muka masih berdiri kokoh. Memilih untuk tetap bertahan seiring pembangunan pasar modern ditiap sudut kota. Metode pembayaran di sini masih menggunakan uang tunai, tentu karena pasar ini adalah pasar tradisional yang masih menjaga budaya jual beli dan transaksi langsung. Melahirkan suasana sosial, aktivitas masyarakat yang tak hanya sekadar membeli dan menjual namun juga bercengkrama menjalin keharmonisan sebagai makhluk sosial.
