Klikwarta.com, Jakarta - Data memegang peranan yang amat penting bagi instansi pemerintah dalam memberikan layanan publik yang optimal. Guna meningkatkan layanan rehabilitasi melalui keterpaduan data, Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) melaksanakan rapat optimalisasi ketersediaan layanan rehabilitasi melalui aplikasi Sistem Informasi Rehabilitasi Narkoba (SIRENA), pada Jumat (26/4).
Rapat yang dipimpin langsung oleh Kepala BNN RI, Marthinus Hukom, secara daring dari ruang Hoegeng, Gedung Tan Sutrisna BNN, Cawang, Jakarta Timur, tersebut diikuti oleh seluruh perwakilan dari BNN Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Dalam rapat tersebut, Kepala BNN menekankan pentingnya membangun data yang valid, kuat, dan terintegrasi, sebagaimana yang telah dimuat dalam aplikasi SIRENA milik Deputi Bidang Rehabilitasi. Marthinus Hukom mengatakan perlu untuk melakukan evaluasi bersama sehingga dapat memperkuat aplikasi SIRENA tersebut.
“Oleh karena itu sudah diputuskan bahwa satu-satunya aplikasi yang akan digunakan adalah SIRENA dan Saya minta kepada Irtama untuk melakukan pengawasan terhadap aplikasi lainnya yang ada, sehingga data yang tadinya tersebar di berbagai aplikasi rehabilitasi harus disatukan di SIRENA,” pungkas Kepala BNN RI.
Sementara itu, di hadapan Kepala BNN RI sejumlah perwakilan dari BNN Provinsi dan BNN Kabupaten/Kota mengeluhkan kendala teknis dalam penggunaan aplikasi SIRENA. Sebagian besar menyampaikan bahwa data yang mereka input dalam aplikasi SIRENA kerap kali tidak sesuai dengan data masuk yang tersimpan. Oleh sebab itu, data sering tidak sesuai dengan kondisi real di lapangan.
Menangapi hal tersebut, Deputi Rehabilitasi BNN, Dra. Riza Sarasvita, M.Si., MHS., Ph.D., mengatakan akan melakukan perbaikan pada aplikasi SIRENA sehingga menjadi _user friendly_. Perbaikan tersebut salah satunya yaitu kemudahan bagi penginput data agar aplikasi dapat melakukan penyimpanan data yang telah diinput secara otomatis, sehingga apabila jaringan terputus data yang telah masuk tidak hilang.
(Kontributor : Arif)
