
Gallery Batik Cempaka Solo
Klikwarta.com, Solo - Batik Cempaka, produsen batik yang telah lama menjadi ikon di Kampung Batik Laweyan, terus bertransformasi sejak didirikan pada tahun 1985. Dimulai sebagai usaha rumahan, Batik Cempaka kini berkembang menjadi badan usaha berbentuk CV sejak 2004.
Sebagai generasi ketiga yang memimpin usaha ini, Dani Arifmawan Wibowo, sang pemilik, melanjutkan perjuangan keluarga dalam menjaga keaslian dan kualitas batik khas Solo yang telah dikenal dunia.
Batik Cempaka tidak hanya memproduksi kain batik dengan teknik tradisional, tetapi juga merambah dunia fashion dengan produk-produk berkualitas tinggi, mulai dari kemeja, selendang, hingga kerajinan tangan.
Proses produksi melibatkan sekitar 15 pekerja tetap dan beberapa tenaga freelance yang ahli dalam menjahit dan membuat kerajinan batik.
Komitmen Batik Cempaka untuk menjaga kualitas tinggi dan keaslian produk membuahkan hasil yang luar biasa. Bahkan, produk batik mereka kini sudah menembus pasar internasional, seperti ASEAN, Asia, dan Suriname.
Salah satu keunggulan Batik Cempaka adalah proses produksi yang teliti dan penuh perhatian terhadap detail. Beberapa produk batik eksklusif mereka menggunakan bahan berkualitas tinggi, seperti tenun ATBM dari Sulawesi, dan dikerjakan dengan teknik batik tulis bolak-balik.
Pengerjaan satu produk bisa memakan waktu hingga tiga bulan, tergantung tingkat kesulitan motif dan tingkat eksklusivitasnya. Harga produk Batik Cempaka bervariasi mulai dari Rp150 ribu hingga Rp8 juta, sesuai dengan tingkat kesulitan dan kualitas bahan yang digunakan.
Seiring berjalannya waktu, Batik Cempaka tidak hanya mengandalkan pasar tradisional. Dani Arifmawan dan timnya memanfaatkan teknologi untuk memperluas jangkauan pasar, seperti media sosial dan marketplace online.
Melalui platform-platform tersebut, Batik Cempaka terus memperkenalkan produk batiknya kepada konsumen yang lebih luas, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia internasional.
Perjalanan Batik Cempaka tidak selalu mulus. Sebelum pandemi, Batik Cempaka mencatat omzet bulanan yang stabil antara Rp30 juta hingga Rp50 juta. Namun, pandemi COVID-19 sempat mengurangi omzet mereka menjadi di bawah Rp10 juta.
Meskipun demikian, dengan strategi efisiensi dan diversifikasi produk, Batik Cempaka berhasil bertahan dan terus berinovasi.
Dalam rangka memperkenalkan produk ke lebih banyak konsumen, mereka rutin mengikuti pameran-pameran yang diadakan oleh dinas terkait.
Batik Cempaka kini juga merambah produk-produk baru seperti baju rumah hingga perlengkapan interior rumah seperti sprei dan gorden.
Hal ini menjadikan Batik Cempaka lebih dari sekedar produsen pakaian, tetapi juga pelopor dalam diversifikasi produk batik.
Atas inovasi dan keberhasilannya dalam diversifikasi produk, Batik Cempaka baru-baru ini meraih penghargaan Innovation Award dalam kategori diversifikasi produk.
Dengan komitmen yang kuat untuk menjaga kualitas dan melestarikan filosofi motif batik, Batik Cempaka tidak hanya berkontribusi pada industri kreatif nasional, tetapi juga memperkenalkan warisan budaya batik khas Solo ke dunia internasional.
Lewat konsistensi dan inovasi, Batik Cempaka terus berkembang sebagai pemain utama dalam industri batik global, memperlihatkan bahwa batik bukan hanya seni, tetapi juga sebuah kebanggaan budaya yang harus terus di jaga dan dikembangkan.
(Kontributor : Arif)