Pesan Khusus Presiden LSN Soal Resesi Global

Senin, 21/11/2022 - 06:36
Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN), M Fawait saat melantik pengurus DPC LSN Pasuruan Raya yang dikomandoi H. M. Narjon Najich Afnani yang akrab disapa Gus Najich, Minggu (20/11/2022). 
Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN), M Fawait saat melantik pengurus DPC LSN Pasuruan Raya yang dikomandoi H. M. Narjon Najich Afnani yang akrab disapa Gus Najich, Minggu (20/11/2022). 

Klikwarta.com, Jatim - Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN), M Fawait melantik pengurus DPC LSN Pasuruan Raya yang dikomandoi H. M. Narjon Najich Afnani yang akrab disapa Gus Najich, Minggu (20/11/2022) kemarin. 

Pada kesempatan itu, Presiden LSN Gus Fawait, sapaan akrab M Fawait menyampaikan beberapa hal penting yang sedang dialami Bangsa Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Salah satunya yakni resesi global yang berdampak pada perekonomian dan kemiskinan di Jawa Timur.

"Hari ini kita sedang menghadapi ketidakpastian ekonomi di dunia. Banyak negara menghadapi resesi global termasuk Indonesia tentu harapan kita Indonesia bisa meminimalisir dampak-dampak tidak baiknya perekonomian yang ada di Indonesia, khususnya dampak kemiskinan khususnya di Jatim," ungkapnya.

Pria yang juga Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim ini pun mengingatkan Pemprov Jatim untuk lebih berhati-hati dalam menghadapi kenaikan inflasi yang terjadi di banyak negara, termasuk Indonesia dan Jawa Timur juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

"Pemprov Jatim harus lebih jeli sesuai dengan anjuran presiden. Sebab, Presiden Jokowi beberapa waktu lalu mengumpulkan kepala daerah untuk mengantisipasi kenaikan inflasi ini," bebernya.

Gus Fawait menengarai salah satu penyumbang inflasi ini dari sektor pangan. Dimana, hal ini sebetulnya bisa sejalan dalam menangani inflasi dan kemiskinan. 

"Kenapa, karena kemiskinan rata-rata ada di desa pada sektor pertanian. Sehingga ini saatnya memberikan perhatian lebih pada sektor pertanian dibandingkan sebelumnya," terangnya.

"Sekaligus kita melakukan tekanan terhadap kenaikan komoditas pangan. Nah, karena memang banyak sekali pengamat menyampaikan 10 hingga 20 tahun yang akan datang peperangan dan persaingan itu bukan mengangkat persenjataan, tapi peperangan dan persaingan masalah pangan," imbuhnya.

Oleh karena itu, pihaknya berharap Pemprov Jatim bisa mengantisipasi akan ada kenaikan nilai inflasi. Kalau hal ini dibiarkan, kata dia, tentu akan memberatkan masyarakat Jawa Timur, khususnya masyarakat menengah kebawah.

"Kalau ini dibiarkan tentu akan menambah berat beban yang akan dihadapi oleh masyarakat Jawa Timur," jelasnya.

Gus Fawait juga memberikan solusi untuk menghadapi masalah serius itu. Dalam jangka pendek, salah satunya melalui operasi pasar. "Apalagi sebentar lagi memasuki Natal dan Tahun Baru biasanya akan terjadi kenaikan harga pangan. Ditambah lagi kondisi dunia juga belum stabil tentu itu akan mengerek lebih tinggi nilai inflasi," terangnya.

Jangka panjangnya, lanjut Gus Fawait, harus ada strategi pengembangan ekonomi agar lebih produktif lagi. Pihaknya pun mengetahui ada alumni ITS menemukan padi ratun R5. 

"Ini tentu kalau berhasil bisa meningkatkan produktivitas petani bisa menekan harga produksi padi dan juga bisa menekan kebutuhan pupuk. Tentu inovasi tersebut harus didukung oleh kebijakan dari pemerintah," pungkasnya.

Selain itu, Gus Fawait menyakini pasti ada banyak lagi inovasi-inovasi anak bangsa di Jawa Timur yang bisa dipakai untuk meningkatkan strategi peningkatan kesejahteraan petani, produktivitas pertanian juga tentunya juga menurunkan harga pangan. 

"LSN ini kita syiar "Ojo Lali Moco Sholawat" dimana kami yakin kalau kita menerapkan betul ajaran-ajaran Baginda Nabi yang salah satunya adalah nilai-nilai pancasila yang menjadi ideologi kita betul-betul diterapkan maka bangsa Indonesia menjadi bangsa maju kedepannya," tandasnya. 

(Pewarta: Supra)

Related News