Jejak Mataram Kuno di Candi Bongkotan

Jumat, 26/05/2023 - 12:10
Candi Bongkotan
Candi Bongkotan

Klikwarta.com, Wonosobo - Situs Bongkotan terletak di Desa Bojasari, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Klikwarta.com melakukan penelusuran di lokasi tersebut, sekaligus berkenalan dengan Agus Rohmat, perawat situs ini, jumat (26/05/2023).

Komponen situs Bongkotan berupa lantsi candi (batur) yang terdiri dari satu batur candi induk dan tiga batur candi perwara (pemdamping). Ada kesamaan pola tata ruang situs Candi Bongkotan dengan corak Hindu-Siwa lainnya, menunjukkan bahwa periodesasi Candi Bongkotan merujuk pada periode Mataram di abad 9 Masehi.

Candi Induk adalah bangunan utama pada suatu kompleks candi. Pada lantai struktur candi induk masih terlihat sumuran. Candi Perwara adalah bangunan pendamping candi utama yang biasanya berukuran lebih kecil. 

Selain struktur pola Candi, terdapat tinggalan arkeologis lainnya, seperti lingga, lapik atau asana, fragmen arca, kemuncak, makara dan bebatuan dengan hiasan ukir lainnya.

Candi Bongkotan

Keberadaan Yoni dan Lingga menunjukan bahwa agama Hindu pernah berkembang di daerah tersebut. Lingga adalah lambang Siwa dalam wujud phallus yaitu tanda kelaki-lakian. 

Yoni berdiri di atas tanah dengan cerat (semacam corong kecil untuk menuang air) menghadap kearah timur-laut. Cerat ini disangga hiasan bergambar naga yang kepalanya telah hilang.

Lingga sebagai pilar cahaya merupakan simbol benih yang ada di alam semesta, mengandung energi penciptaan. Energi tersebut akan berfungsi apabila disatukan dengan energi sakti dalam bentuk yoni simbol tanda kewanitaan.

Candi Bongkotan

Situs ini berukuran 30 x 40 meter dan dibatasi pagar batu-batu yang ditumpuk pada keempat sisinya. Tumpukan batu-batu tersebut ada yang berbentuk bulat, persegi panjang, dan lain sebagainya. 

Batu-batu bagian penampang atas banyak lubang-lubang, dan batu pada yoni telah pecah berbentuk bulatan. Yoni tertancap pilar di dalam tanah sekitar 13 meter. 

Pilar ini berbentuk mirip lingga, yaitu bagian atas agak bulat sedangkan bagian bawah seperti bentuk segi empat, tetapi tidak mempunyai sudut. Hiasan hanya ada pada bagian atasnya, yaitu ada di bulatan asana yang terdapat sulur-sulur bunga menyerupai bunga padma.

Ada fragmen makara yang ditemukan di dekat lapik, dan terdapat hiasan sulur-sulur bunga di bagian atasnya. Dilihat dari bentuknya makara ini mungkin merupakan bagian dari pipi tangga. Penelitian pertama pada candi ini dilakukan pada 1985, selanjutnya penggalian dilakukan pada tahun 1990. (dodik)

Related News