
Wianda Tika, Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB University
Oleh : Wianda Tika, Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB University
Klikwarta.com, Bogor - Ramainya penggunaan media sosial saat ini menjadi fokus pembelajaran dalam salah satu mata kuliah Program Studi Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB University. Tren ini dimanfaatkan untuk mengasah keterampilan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja di masa depan.
Siapa sangka, tugas-tugas perkuliahan seperti membuat konten digital marketing dan mengelola media sosial ternyata bisa menjadi sumber penghasilan. Inilah yang dialami Zerlynda Ali, mahasiswa aktif yang berhasil mengubah media sosialnya menjadi ladang bisnis yang menguntungkan.
Zerlynda lahir di Sukoharjo pada 27 Januari 2005. Sebagai anak pertama, ia tumbuh dengan semangat kerja keras dan jiwa wirausaha yang sudah terlihat sejak kecil. Sejak kelas 4 SD, Zerlynda sudah aktif menjadi reseller, menjahit tempat pensil dari kain, dan membuat berbagai kerajinan tangan untuk dijual.
Seiring waktu, semangat bisnis Zerlynda semakin berkembang. Ia menjadi reseller dan agen pertama untuk produk skincare MPC Skin dan busana abaya. Masa kejayaannya terjadi antara tahun 2019 hingga 2022, saat produknya laris terjual ribuan unit di platform Shopee. Ia juga berhasil membangun jaringan reseller di berbagai daerah di Indonesia. Baginya, kunci sukses dalam bisnis adalah memperlakukan pelanggan sebagai raja, yang menciptakan loyalitas dan kepercayaan.
Dalam perjalanan akademiknya, Zerlynda menempuh pendidikan di SMA Al Wildan Islamic Boarding School, Tangerang. Meski sempat mengalami penurunan nilai saat kelas 11 dan gagal dalam seleksi SNBP serta UTBK, ia tetap gigih dan akhirnya diterima di IPB University melalui jalur USMI, yaitu seleksi berdasarkan nilai rapor.
Di bangku kuliah, Zerlynda tetap menjalankan bisnisnya dari kamar kos yang kecil, dipenuhi paket-paket pesanan. Ia bahkan mengenakan gamis jualannya ke kampus sebagai bentuk promosi. Namun, pada semester tiga, ia menghadapi tekanan besar dan memutuskan untuk berhenti menjadi reseller abaya. Dari pengalaman ini, ia belajar untuk lebih selektif dalam memilih beban tanggung jawab dan tidak terlalu ambisius mengejar banyak hal sekaligus.
Bangkit dari keterpurukan, Zerlynda beralih fokus ke dunia media sosial. Selama dua tahun terakhir, ia menjalankan jasa pengelolaan media sosial dan kini mengelola empat brand, yaitu klinik psikologi Psycove, produk kerajinan Madebymi, Meari Bakery, dan brand fashion muslimah Harnid. Ia memproduksi delapan konten per bulan dan mendapatkan penghasilan dari pekerjaan tersebut.
Perjalanan Zerlynda di dunia konten kreator berawal dari tugas-tugas kuliah, khususnya dalam mata kuliah Konten dan Manajemen Media Sosial serta Digital Marketing. Dari tugas yang mengharuskannya membuat konten untuk UMKM, ia justru menemukan peluang bisnis baru yang kini digelutinya secara serius.
Tak hanya sukses dalam bisnis, Zerlynda juga memiliki berbagai pencapaian akademik. Ia meraih juara 2 dalam kompetisi Shure Content Creator di Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, membukukan cerpen di penerbit Gunung Agung, serta mengikuti sertifikasi Excel dan English Business School. Waktu luangnya sering ia gunakan untuk mengikuti workshop demi meningkatkan keterampilan dan memperluas jaringan.
Saat ini, Zerlynda tengah menjalani magang sebagai content creator di divisi Human Capital Pelita Air. Ia bertanggung jawab atas pembuatan berbagai konten seperti desain poster, video reels, dan e-book.
Dengan semangat dan konsistensinya, Zerlynda terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi banyak orang lewat perjalanan akademik dan bisnis yang ia jalani. (*)